Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Provinsi Riau yang menjadi salah satu provinsi paling sukses dalam menerapkan Program Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Prof Dr Nunuk Suryani, M.Pd melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Provinsi Riau pada Kamis dan Jumat (9/8/2024).
Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk melihat lebih dekat pelaksanaan program unggulan Kemendikbud, seperti Program Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, dan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Riau adalah provinsi pertama yang kami kunjungi sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian tertinggi dalam Program Merdeka Belajar,” ujar Nunuk, didampingi oleh Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Riau, Reisky Bestary, saat kunjungan tersebut.
Dikatakannya, sejak diluncurkan pada 2019, Program Merdeka Belajar telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi guru dan siswa di seluruh Indonesia. Nunuk menegaskan bahwa program ini harus terus dilanjutkan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
Selain menyoroti keberhasilan Program Merdeka Belajar, Nunuk juga memaparkan sejumlah program unggulan lainnya yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim.
Salah satunya adalah pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), di mana dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 749.999 guru honorer telah diangkat menjadi ASN PPPK dari total 1,2 juta guru honorer.
Ia juga menyebutkan bahwa hingga angkatan ke-11, Program Guru Penggerak telah meluluskan sebanyak 119.766 guru yang telah menjalani pelatihan khusus. Dari total 3 juta guru di Indonesia, sekitar 1,3 juta atau 44,96 persen sudah memiliki sertifikasi, sementara 1,6 juta lainnya masih belum tersertifikasi.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1,2 juta guru yang memenuhi syarat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), karena ada sekitar 300 ribu guru yang belum menyelesaikan pendidikan S1 mereka.
Sumber : Tribunpekanbaru.com