PEKANBARU – Pemko Pekanbaru mengklaim pembangunan Pasar Induk Pekanbaru kini sudah mencapai 95 persen.
Proses penempatan para pedagang juga sudah dibentuk.
Bahkan Disperindag selaku OPD terkait, sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang yang di relokasi.
Ini didapatkan Pemko Pekanbaru, setelah turun ke lapangan dan mendapatkan data dari pihak ketiga yang membangun Pasar Induk, PT Agung Rafa Bonai (ARB).
“Dengan sisa waktu hingga akhir tahun (2024), kita berharap sudah tuntas seratus persen. Tidak ada alasan apapun. Karena masih ada 4 bulan lagi untuk merampungkannya,” harap Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Pasla, Minggu (18/8/2024) kepada Tribunpekanbaru.com.
Diakuinya, proses pembangunan Pasar Induk sudah sangat lama.
Berbagai alasan dan kendala yang didapatkan PT ARB.
Keberadaan pasar ini bisa menjadi solusi bagi Kota Pekanbaru, terutama untuk menampung pedagang-pedagang tengkulak atau distributor.
Selama ini, pedagang tersebut berjualan di sekitar terminal AKAP.
Karena persentase pembangunannya sudah di ujung, pihaknya meminta Disperindag serius dalam mempersiapkan Pasar Induk sebelum di tempati pedagang-pedagang.
Sebaliknya, Pemko juga tidak boleh memaksa pedagang masuk ke pasar, jika fasilitasnya belum selesai.
“Pastikan pengelolaan dan operasional Pasar Induk harus sesuai dengan fungsinya. Sehingga, tidak ada gejolak dan para pedagang tidak keberatan untuk pindah ke lokasi yang baru tersebut,” pintanya.
Lebih dari itu, Roni meminta pedagang-pedagang lama harus lebih diprioritaskan menempati kios.
Jangan sampai nanti Pasar Induk ini justru membuat pedagang lama tak bisa berjualan, karena ada pedagang-pedagang baru yang malah jadi prioritas.
“Kami juga mendengar adanya keluhan pedagang soal sewa kios. Segera selesaikan, jangan pakai tangan besi. Kasihan mereka. Kami minta pedagang tetap bisa berjualan. Pihak pengembang juga tidak dirugikan. Intinya, pedagang dan pihak ketiga sama-sama senang,” sebutnya lagi.(Pt)
Sumber : pekanbaru.tribunnews.com