Acara yang berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Rasyid ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah. Selain siswa, kegiatan ini juga melibatkan guru dan staf MIS Al-Rasyid, dengan fokus memberikan pemahaman lebih dalam tentang cara memilah dan mengelola sampah dengan tepat.
Sosialisasi dimulai dengan penjelasan dari tim KKN Unri 2024 mengenai perbedaan antara sampah organik dan anorganik. Menurut Zahra, anggota KKN, sampah organik meliputi sisa makanan, daun, dan limbah tanaman yang dapat terurai secara alami, sedangkan sampah anorganik mencakup plastik, kaca, dan logam yang sulit terurai. Para peserta juga diberi informasi praktis mengenai cara memilah sampah di rumah untuk memudahkan proses daur ulang.
Zahra menekankan pentingnya memisahkan sampah organik dan anorganik untuk mendukung pengolahan dan daur ulang yang lebih efektif. Mahasiswa KKN Unri juga mengajarkan teknik komposting sebagai cara untuk mengurangi volume sampah. Mereka berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan menyebarkannya kepada orang lain.
Melisa, anggota KKN lainnya, menegaskan bahwa pengelolaan sampah dimulai dari diri sendiri. Dengan memilah dan mengelola sampah bersama-sama, masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap bumi.
Setelah sosialisasi, para mahasiswa mengajak siswa untuk kreatif dalam mengelola sampah anorganik dengan membuat pot bunga dari limbah tersebut. Hal ini menjadi contoh pemanfaatan sampah yang berguna dan bisa mempercantik taman sekolah, sekaligus menyambut perayaan kemerdekaan Indonesia.
Pot bunga hasil karya siswa dipajang di taman sekolah sebagai bukti kreativitas dan usaha menjaga lingkungan. Riska, seorang siswa kelas VI, merasa senang dapat belajar membuat pot bunga dari sampah karena selain mengurangi limbah, hasilnya juga bermanfaat dan memperindah sekolah.
Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengelola sampah secara kreatif dan berkelanjutan, serta melibatkan lebih banyak siswa dan komunitas dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sumber: Tribunpekanbaru.com