PEKANBARU – Kabupaten Siak mulai dikepung Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Masyarakat juga mengeluh karena mulai menghirup udara polusi asap Karhutla.
“Saya bangun jam 04.00 pagi, keluar rumah sebentar dan sangat merasakan aroka reranting terbakar,” kata Said, warga Siak, Jumat (2/8/2024).
Said menyebut, aroma udara yang terasa merupakan dampak Karhutla yang terjadi di mana-mana. Apalagi lokasi kebakaran terjadi di Dayun, Buantan Besar dan Mempura.
Sementara itu BPBD Pemkab Siak, Manggala Agni KLHK, MPA, TNI, Polri dan perusahaan perkebunan bergotong royong memadamkan Karhutla. PT Kimia Tirta Utama (PT KTU), Group Astra Agro yang berada di kecamatan Koto Gasib, turun memadamkan api di Dayun.
“Ini untuk memperkuat sinergi dengan berbagai instansi pemerintah dan komunitas lokal dalam menanggulangi Karhutla yang sedang kita hadapi saat ini bersama-sama,” ujar Administratur (ADM) PT KTU, Teddy Yohendra Siregar.
Ia menyebut, KTU ikut turun sejak 20 Juli 2024 di Kilometer 3, Kampung Dayun, Kecamatan Dayun. Karhutla di kampung itu telah menghanguskan lahan seluas 5 hektare.
“ PT KTU waktu itu segera bertindak dengan mengerahkan tim pemadam kebakaran dari unit Sustainability Fire,” katanya.
Ia menambahkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam aksi pemadaman ini. PT KTU bergabung dengan tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, Damkar, POLRI, TNI, MPA, BNPB, serta masyarakat.
“Kami bahu-membahu memadamkan api. Partisipasi berbagai pihak menunjukkan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks,” katanya.
Teddy menyampaikan keterlibatan aktif PT KTU dalam penanggulangan kebakaran di Kecamatan Dayun adalah bagian dari komitmen perusahaan terhadap inisiatif Siak Hijau.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Siak. PT KTU siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memastikan lingkungan yang aman dan lestari bagi masyarakat sekitar,” ungkap Teddy.
Sementara, Hendra Novianto, Asisten Sustainability PT KTU, menambahkan peristiwa kebakaran saat ini terjadi di tengah kondisi cuaca yang semakin panas dan minim curah hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan bahwa musim kemarau diperkirakan akan berlanjut.
“Kami menyadari bahwa kebakaran ini terjadi di luar area HGU kami, tetapi komitmen kami untuk menjaga lingkungan dan mendukung penanggulangan kebakaran di Kabupaten Siak tetap teguh. Kami dan semua pihak terkait berkomitmen untuk meningkatkan tindakan preventif,” ujar Hendra.
PT KTU berharap, melalui kolaborasi yang semakin kuat ini, semua pihak dapat terus berkoordinasi dengan baik dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan. Kerjasama yang berkesinambungan akan menjadi dasar yang kokoh untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Siak.
Camat Koto Gasib, Wendy Masrizal, mengatakan pihak pemerintah dan instansi terkait menyampaikan apresiasi atas respons cepat dan dukungan yang diberikan oleh PT KTU.
“Kerjasama yang solid antara BPBD, Manggala Agni, Damkar, Polri, TNI, dan perusahaan-perusahaan di Siak, termasuk PT KTU, membuat kami yakin bahwa kebakaran dapat ditangani dengan lebih efektif,” kata Wendy.(Pt)
Sumber : pekanbaru.tribunnews.com