SMARTPEKANBARU.COM – 481 kepala daerah termasuk 12 kepala daerah dari Riau hari ini Selasa (18/2/2025) mengikuti pengarahan di Monumen Nasional.
Pengerahan ini dilakukan sebagai persiapan untuk pelantikan serentak yang akan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis (20/2/2025).
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengatakan, setelah pengarahan, akan dilaksanakan geladi yang bersifat lebih detail terkait pelantikan.
Geladi ini bertujuan untuk mengetahui posisi dan pergeseran yang terjadi selama pelantikan berlangsung.
“Hari Rabunya akan ada geladi yang sifatnya lebih detail terkait dengan prosesi seremoni pergeseran menuju Istana dan di Istana nantinya,” imbuh dia.
Selain itu, Bima juga memberikan penjelasan mengenai orientasi kepala daerah yang akan dilaksanakan di Akademi Militer Magelang.
Meskipun pelantikan kepala daerah berjumlah 481 pasangan, retreat yang digelar pada 21-8 Februari 2025 akan diikuti oleh 503 kepala daerah.
Jumlah tersebut mencakup kepala daerah di Provinsi Aceh yang telah menjalani pelantikan lebih awal.
“Akan ada 481 (yang dilantik), yang ikut di Magelang itu 503. Sisanya itu kepala daerah di Aceh yang sudah dilantik, jadi tidak dilantik besok, karena sudah dilantik di Aceh,” ujar dia.
Kepala Daerah Terpilih dari Riau Sudah di Jakarta
Jelang pelantikan serentak di Istana Presiden, seluruh kepala daerah terpilih dari Riau berkumpul di Jakarta menggelar pertemuan strategis, yang berlangsung di kawasan Menteng, Senin (17/2/2025).
Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi pembangunan antara Pemerintah Provinsi Riau dan 12 kabupaten/kota dalam lima tahun ke depan.
Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, yang memimpin pertemuan tersebut, menyampaikan pentingnya kolaborasi antar kepala daerah guna memastikan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Ia berharap pertemuan ini menjadi awal dari komunikasi rutin guna menyamakan visi pembangunan daerah.
“Kita harus saling bersinergi dan berkolaborasi agar pembangunan di Riau lebih terarah dan efektif. Saya ingin ini menjadi forum yang berkelanjutan, bukan hanya pertemuan seremonial,” kata Abdul Wahid dalam kesempatan itu.
Dalam pertemuan ini, Wahid juga mengungkapkan rencananya untuk menyusun roadmap pembangunan Riau hingga 30 tahun ke depan.
Ia menekankan bahwa perencanaan jangka panjang ini akan berbasis kebutuhan daerah, bukan sekadar keinginan sesaat.
“Saya ingin kita memiliki panduan jelas untuk pembangunan Riau dalam tiga dekade mendatang. Dengan begitu, kebijakan yang dibuat tidak hanya jangka pendek, tetapi benar-benar membawa manfaat bagi generasi mendatang,” jelas Wahid.
Sejumlah kepala daerah turut memberikan pandangan mereka. Bupati Pelalawan, Zukri, dan Wali Kota Pekanbaru terpilih, Agung Nugroho, menyambut baik gagasan tersebut dan berharap ada koordinasi erat antara provinsi dan kabupaten/kota.
Bupati Kepulauan Meranti, H. Asmar, secara khusus juga menyampaikan perlunya perhatian lebih bagi daerahnya, mengingat keterbatasan APBD yang jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten lain di Riau.
Selain itu, hadir pula Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir terpilih H. Bistamam-Jhoni Carles, Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto-Hendrizal, Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir Herman-Yuliantini, serta Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby-Mukhlisin.
Dari Kabupaten Kampar, hadir Bupati Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Misharti. Sementara dari Rokan Hulu, hadir Wakil Bupati Saripudin Poti. Wakil Wali Kota Dumai, Sugiarto, serta Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil, juga turut serta. Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Kasmarni-Bagus Santoso, melengkapi jajaran kepala daerah yang hadir.
Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah pembentukan Forum Komunikasi Kepala Daerah se-Riau. Forum ini bertujuan memperkuat koordinasi dalam pengusulan program pembangunan daerah. Dalam susunan kepengurusan, Zukri dipercaya sebagai Ketua, Ade Agus Hartanto sebagai Sekretaris, dan Kasmarni sebagai Bendahara.
-Tribunpekanbaru.com