SMARTPEKANBARU.COM – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau berhasil mencatatkan penerimaan negara dari sektor pajak sebesar Rp23,23 triliun dengan capaian 100,26% dari target Rp23,17 triliun dan pertumbuhan 0,32% dibandingkan tahun sebelumnya. Prestasi ini menandai pencapaian keempat beruntun (Quattrick) sejak tahun 2021, yang semakin mengokohkan posisi Kanwil DJP Riau dalam upaya pemenuhan target penerimaan pajak.
Kepala Kanwil DJP Riau Ardiyanto Basuki menyampaikan saat ini, dalam masa transisi, implementasi Coretax masih menghadapi kendala dalam optimalisasi fitur-fitur yang dimilikinya. DJP terus berupaya meningkatkan seluruh fungsi, memperbaiki kendala yang ada, serta memastikan layanan Coretax dapat berjalan dengan baik.
Selain penerimaan pajak, kepatuhan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pun melampaui target yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, Wajib Pajak di Provinsi Riau telah menyampaikan sebanyak 455.308 SPT, dengan rincian 355.588 SPT Orang Pribadi Karyawan, 76.951 SPT Orang Pribadi Non Karyawan, dan 22.769 SPT Badan.

Memasuki tahun 2025, fokus utama DJP Riau tidak hanya pada capaian penerimaan pajak, tetapi juga pada implementasi kebijakan baru. Di awal tahun ini, pemerintah melakukan perubahan tarif PPN dan mengimplementasikan sistem administrasi layanan pajak baru bernama Coretax. Meskipun terjadi penyesuaian tarif, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian Dasar Pengenaan Pajak (DPP) agar nilai PPN terutang tetap stabil.
Coretax sendiri merupakan bagian dari proyek pembaharuan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) yang bertujuan memodernisasi sistem perpajakan. Dengan Coretax, seluruh proses mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, pembayaran pajak hingga pemeriksaan dan penagihan dapat terintegrasi dalam sistem yang lebih sederhana, akuntabel, transparan, dan berkeadilan. Namun demikian, masih terdapat kendala penggunaan fitur-fitur pada masa transisi ini. Oleh karena itu, DJP terus mengoptimalkan fungsionalitas Coretax melalui berbagai upaya seperti perluasan jaringan, peningkatan kapasitas server, dan perbaikan sistem otorisasi melalui pengenalan wajah.