SMARTPEKANBARU.COM – Tren pemotongan hewan kurban di Provinsi Riau terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau memperkirakan jumlah hewan kurban pada Idul adha 2025 akan kembali meningkat, dengan prediksi mencapai 51.032 ekor.
Kepala Bidang Agribisnis Dinas PKH Riau, Heri Afrizon, mengatakan bahwa meskipun angka pastinya masih menunggu rekap dari kabupaten/kota, pihaknya memperkirakan terjadi kenaikan sekitar 15 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 44.376 ekor.
“Kalau mengacu tren dan estimasi, jumlah hewan kurban tahun ini kami prediksikan naik sekitar 15 persen dari tahun lalu. Tapi angka pastinya masih kita tunggu,” ujar Heri, Minggu (18/5/2025).
Dalam lima tahun terakhir, jumlah hewan kurban di Riau memang fluktuatif. Tahun 2019 tercatat sebanyak 31.490 ekor, turun pada 2020 menjadi 27.234 ekor.
Namun naik signifikan di 2021 menjadi 42.052 ekor, lalu memuncak di 2022 sebanyak 47.016 ekor. Tahun 2023 sempat turun ke angka 40.712 ekor, namun kembali naik menjadi 44.376 ekor pada 2024.
Jenis hewan kurban yang dipotong tiap tahun terdiri dari sapi, kerbau, kambing, dan domba.
“Yang paling dominan memang sapi dan kambing, tapi kerbau dan domba juga tetap ada tergantung permintaan daerah,” ujar Heri.
Ia berharap peningkatan jumlah hewan kurban ini juga dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk memilih hewan yang sehat dan layak, serta memastikan kelengkapan dokumen kesehatan dari pihak terkait.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Riau masih mengandalkan pasokan dari provinsi tetangga, terutama Sumatra Utara dan Lampung.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, selain dari peternak lokal, hewan kurban di Riau juga masih banyak yang dipasok dari luar daerah,” tambahnya.
Guna memastikan hewan kurban yang masuk ke Riau dalam kondisi sehat dan aman dikonsumsi, pengawasan akan diperketat. Setiap hewan yang masuk wajib dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.
“SKKH itu syarat wajib. Hewan tidak boleh masuk tanpa surat tersebut,” tegasnya.
Selain itu, Dinas PKH Riau juga akan melakukan pengujian lanjutan seperti uji sampel darah untuk memastikan hewan bebas dari penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), Jembrana, dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Heri menambahkan, tim pengawas dari Dinas PKH Riau sudah disiapkan dan akan segera turun ke lapangan.
“Tim sudah siap. Dalam minggu ini SK penugasannya selesai, dan mereka langsung akan ditugaskan untuk bekerja di lapangan,” ujarnya.
-Tribunpekanbaru.com