SMARTPEKANBARU.COM – Air membentuk lebih dari dua pertiga tubuh manusia dan memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Ketika asupan cairan tidak cukup untuk menggantikan cairan yang hilang, tubuh akan mengalami kondisi yang dikenal sebagai dehidrasi.
Meski sering dianggap sepele, dehidrasi dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, terutama jika tidak ditangani dengan segera.
Banyak orang mengira bahwa dehidrasi hanya terjadi saat tubuh kekurangan asupan air putih.
Padahal, sejumlah kebiasaan dan kondisi lain yang tampak sepele dapat turut membuat tubuh dehidrasi tanpa disadari.
Melansir laman Eating Well, berikut beberapa penyebab dehidrasi yang jarang disadari:
1. Konsumsi gula tambahan dalam jumlah banyak
Konsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan dapat memicu dehidrasi. Sebab, gula dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh.
Ketika tubuh menerima terlalu banyak gula, sel akan menarik air keluar untuk menetralkan kadar gula dalam darah.
Akibatnya, frekuensi buang air kecil meningkat dan tubuh bisa kekurangan cairan.
2. Minuman beralkohol
Konsumsi minuman beralkohol juga dapat memicu dehidrasi. Alkohol memiliki efek diuretik sehingga membuat tubuh lebih sering buang air kecil.
Alkohol menekan hormon vasopresin yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh dengan memberi sinyal pada ginjal untuk menahan air.
Ketika kadar vasopresin menurun akibat konsumsi alkohol, ginjal akan membuang lebih banyak air melalui urin.
Akibatnya, tubuh kehilangan cairan lebih cepat sehingga dapat memicu dehidrasi, terutama jika asupan air tidak mencukupi untuk menggantikan cairan yang hilang.
3. Berada di lingkungan dengan kelembapan rendah
Berada di lingkungan dengan kelembapan rendah juga dapat memicu dehidrasi karena udara kering mempercepat penguapan cairan dari tubuh, terutama melalui kulit dan pernapasan.
Kelembapan rendah berarti udara tidak mengandung banyak uap air.
Akibatnya, cairan dari kulit dan saluran pernapasan menguap lebih cepat ke udara.
Hal ini juga terjadi bahkan jika tubuh tidak banyak berkeringat.
Selain itu, orang sering kali tidak merasa haus meskipun tubuh kehilangan cairan di udara kering dan dingin (seperti di daerah dataran tinggi atau saat musim dingin).
Hal ini membuat dehidrasi lebih sulit dikenali dan dicegah.
4. Terserang flu, diare, atau infeksi saluran cerna
Ketika tubuh sedang melawan penyakit seperti flu atau infeksi saluran cerna, kehilangan cairan bisa meningkat drastis akibat demam, berkeringat, muntah, atau diare.
Dalam kondisi ini, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk membantu mengatur suhu tubuh, mendistribusikan nutrisi, serta membuang zat sisa dari proses metabolisme.
Oleh karena itu, sangat penting untuk terus minum dan mengganti cairan tubuh selama masa sakit agar proses pemulihan berjalan optimal.
Kompas TV