SMARTPEKANBARU.COM – Sarapan dengan menu bergizi lengkap dan seimbang dapat mendukung kesehatan. Saat sarapan, tubuh mendapatkan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral, sehingga fungsi dan kinerja organ bisa optimal.
Namun banyak orang kerap melewatkan sarapan dengan berbagai alasan, seperti tidak merasa lapar, terburu-buru, atau sedang menjalani diet. Meski tampak sepele, kebiasaan tidak sarapan secara konsisten tanpa pola makan yang terencana dapat memicu berbagai masalah kesehatan hingga penyakit.
Melansir laman Healthline, kebiasaan melewatkan sarapan bisa memengaruhi kinerja tubuh sampai meningkatkan risiko sejumlah penyakit. Berikut beberapa penyakit yang muncul karena tidak sarapan.
1. Meningkatkan risiko diabetes
Kebiasaan tidak sarapan dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis. Ketika gula darah menurun, tubuh akan merasa lelah, lebih mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi.
Menurut penelitian pada 2019, individu yang melewatkan sarapan cenderung mengalami peningkatan kadar gula darah serta kontrol gula darah yang lebih buruk sepanjang hari. Fluktuasi kadar gula darah ini berpotensi meningkatkan risiko pradiabetes atau bahkan diabetes.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa melewatkan sarapan pagi berkaitan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.
2. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penelitian dalam Journal of Cardiovascular Development and Disease menunjukkan bahwa orang yang secara rutin melewatkan sarapan memiliki kemungkinan 21 persen lebih besar untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang rutin sarapan. Hal tersebut berkaitan dengan efek metabolik yang ditimbulkan akibat tidak sarapan pagi terhadap kadar gula darah, makan berlebih, serta kombinasi tidak sarapan dan gaya hidup tidak sehat lainnya.
Penelitian pada 2020 juga menunjukkan bahwa orang yang melewatkan sarapan pagi cenderung memiliki kadar kolesterol LDL lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
3. Meningkatkan risiko gangguan suasana hati
Tidak sarapan pagi juga menyebabkan hormon tidak stabil. Jika hormon tidak stabil, seseorang rentan mengalami perubahan suasana hati.
Penelitian dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome, and Obesity menunjukkan bahwa melewatkan sarapan baik secara teratur atau tidak teratur dikaitkan dengan depresi, rendahnya tingkat kebahagiaan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Terdapat beberapa mekanisme yang dapat menjelaskan bahwa sarapan pagi dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Misalnya, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa yang penting untuk pembentukan triptofan setelah sarapan pagi. Triptofan merupakan protein yang dibutuhkan untuk membentuk serotonin, salah satu zat kimia yang berperan yang berperan dalam mengatur suasana hati, dan fungsi kognitif.
4. Kurang energi untuk beraktivitas
Salah satu dampak tidak sarapan pagi bagi tubuh adalah kurangnya pasokan energi untuk beraktivitas. Saat bangun tidur, kadar gula darah cenderung rendah karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan sepanjang malam.
Padahal, otak sangat bergantung pada glukosa atau gula darah untuk dapat berfungsi secara optimal. Makanan yang dikonsumsi saat sarapan, terutama yang mengandung karbohidrat, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan meningkatkan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
5. Meningkatkan risiko batu empedu
Tidak sarapan juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu. Sarapan berperan penting dalam merangsang kantong empedu untuk melepaskan cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan.
Tanpa asupan makanan, proses ini terganggu, sehingga cairan empedu dapat menumpuk dan berpotensi membentuk batu empedu. Selain itu, tidak sarapan membuat aktivitas usus menjadi kurang optimal, yang dapat meningkatkan risiko sembelit dan memperlambat pembuangan kolesterol dari tubuh.
Kompas TV