SMARTPEKANBARU.COM – Selebgran Arnold Putra yang telah dibebaskan dari otoritas Myanmar menemui pimpinan DPR seperti Puan Maharani, Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa.
Hal tersebut terungkap dari video yang diunggah Dasco di akun Instagram @sufmi_dasco pada Kamis (24/7/2025) malam.
Dalam video tersebut, Arnold Putra didampingi orang tuanya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang berhasil memulangkannya ke Indonesia.
“Saya juga kaget iya. Sangat berterima kasih lah, sangat dibela dan diperjuangkan,” ucap Arnold, dikutip dari video yang diunggah Dasco, Kamis (24/7/2025).
“Sekali ngucapin terima kasih kepada pemerintah Indonesia, karena sebenarnya banyak WNA lainnya yang dianggap negara maju, tetapi pemerintah Indonesia yang kerja sama, dengan cepat ngeluarin saya sampai saya sekarang bisa berada di tanah air lagi,” sambungnya.
Dikonfirmasi terpisah, Dasco membenarkan bahwa Arnold Putra bertemu dengannya dan pimpinan DPR lain pada Kamis (24/7/2025).
“Ya tadi Arnold dan orang tuanya datang ke DPR, silaturahmi, sekaligus mengucapkan terima kasih begitu,” ujar Dasco kepada Kompas.com, Kamis (24/7/2025) malam.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengungkap, Arnold Putra dalam pertemuan itu menceritakan pengalamannya selama ditahan di Myanmar.
“Ya ngobrol-ngobrol saja, bagaimana pengalaman dia selama ditahan oleh Junta Militer, gitu-gitu lah,” ujar Dasco.
Peran Adik Prabowo
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengungkap, Arnold Putra yang merupakan selebgram berkewarganegaraan Indonesia telah dibebaskan oleh otoritas Myanmar dan kembali ke Tanah Air pada pada Senin (21/7/2025).
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Brigjen TNI Frega Wenas mengungkap bahwa Kemenhan melibatkan adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo dan Sasakawa Peace Foundation (SPF) dalam pemulangan Arnold Putra.
“Yang secara intensif membangun komunikasi dengan pemerintah Myanmar sehingga dapat dibebaskan dan dipulangkan ke Tanah Air yang disambut pihak Kemlu,” ujar Frega dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025).
Kemenhan, kata Frega, mendapatkan informasi terkait status penahanan Arnold oleh otoritas Myanmar pada 4 Juli 2025.
Setelah menerima informasi tersebut, Kemenhan segera mengambil langkah proaktif melalui pendekatan diplomasi pertahanan untuk bantuan kemanusiaan.
Adapun dukungan dari Sasakawa Peace Foundation (SPF) merupakan bentuk dari kerja sama Kemehan dengan SPF Jepang yang sudah terjalin sejak 2023 melalui program Military Personnel Exchange.
“Sebuah inisiatif pertukaran personel militer yang bertujuan memperkuat hubungan pertahanan antarnegara. Melalui jalur diplomatik dan dialog intensif, proses mediasi pun dilakukan Kemhan hingga akhirnya Pemerintah Myanmar menyetujui pembebasan Arnold Putra,” ujar Frega.
Pemerintah Indonesia, kata Frega, mengapresiasi Hashim Djojohadikusumo, Sasakawa Peace Foundation, dan pemerintah Myanmar dalam proses penyelesaian kasus Arnold Putra.
Sumber : Kompas.com