SMARTPEKANBARU.COM- Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid turut menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan Jalan Sehat KAHMI Forever yang digelar bertepatan dengan Car Free Day (CFD). Selain sebagai ajang olahraga, kegiatan ini juga dimanfaatkan Gubri untuk mempererat silaturahmi sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebangsaan kepada para peserta.
Didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Erisman Yahya, Gubri Wahid menyusuri rute jalan sehat dari Jalan Diponegoro, melewati Jalan Gajah Mada, hingga ke Jalan Jenderal Sudirman. Ia turut menyapa warga yang hadir di area CFD Kantor Gubernur.
Dalam sambutannya, Wahid menyampaikan apresiasi atas inisiatif KAHMI menggelar kegiatan positif ini. Menurutnya, KFJS bukan sekadar acara jalan sehat, melainkan bentuk nyata dari upaya membangun ruang pertemuan yang sehat antara sesama alumni HMI. Ia menyebut acara seperti ini memberi kesempatan untuk mengenang masa perjuangan saat menjadi mahasiswa dan memperkuat kembali semangat persatuan.
“Terima kasih kepada seluruh panitia, saya mengapresiasi kegiatan KFJS ini. Untuk itu mari terus jaga silaturahmi, sehingga tidak ada ketegangan diantara kita,” kata Wahid di Balai Pauh Janggi. Minggu, (20/7/2025).
Wahid juga menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan menghormati perbedaan, terutama di tengah masyarakat yang semakin majemuk. Ia mengajak seluruh jajaran KAHMI dan masyarakat luas untuk terus memelihara nilai toleransi, agar keberagaman tak menjadi sumber ketegangan sosial.
Lebih lanjut, Gubri Wahid menyoroti perubahan sosial yang terjadi seiring berkembangnya zaman. Menurutnya, saat ini masyarakat cenderung menyuarakan kritik atau aspirasi melalui media sosial ketimbang turun ke jalan seperti yang dulu lazim dilakukan. Hal ini dianggapnya sebagai tantangan sekaligus peluang dalam membangun pola komunikasi baru antara pemerintah dan masyarakat.
“Dulu orang protes turun ke jalan, sekarang protesnya di media sosial. Terkadang kalau sudah viral, yang benar bisa jadi salah, dan yang salah bisa jadi benar,” jelasnya.
Dalam konteks tersebut, Wahid menegaskan dirinya sangat terbuka terhadap kritik dan saran. Ia percaya bahwa masukan yang membangun dapat menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Namun ia juga menekankan pentingnya bersikap kritis dan tidak langsung percaya terhadap informasi yang viral, apalagi jika belum jelas kebenarannya.
“Kami selaku Pemerintah Provinsi Riau berterima kasih jika ada kritikan dan saran, boleh-boleh saja,” ujarnya.
Menurut Gubri, di era banjir informasi seperti sekarang, kecepatan seringkali mengalahkan ketepatan. Banyak orang terburu-buru menyebarkan atau mengomentari berita yang belum tentu benar. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.
“Karena itu, aktivis-aktivis HMI perlu terus mengambil peran dalam mendorong perubahan sosial, agar masyarakat tidak terhanyut oleh tatanan sosial yang postruktural,” tutupnya.
Sumber: Mediacenter.riau.go.id