Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Biji Pepaya Bisa Menyembuhkan Penyakit Apa Saja? Berikut penjelasannya… Health
  • Apakah Setiap Hari Boleh Meminum Daun Kelor? ini Penjelasannya Health
  • Mahfud Menilai Reshuffle Budi Gunawan oleh Prabowo Mengandung Unsur Politis Government
  • Kemenkes Perluas Vaksinasi Hepatitis B bagi Nakes, Lebih dari 11.000 Teridentifikasi Reaktif Health
  • Rencana APBD Kampar 2026 Rp 2,2 Triliun, Ada Potensi Naik Jadi Segini Kampar
  • Lakukan Pengawasan Melekat, Patminah Nularna Berharap Pelaksanaan PSU Sesuai Aturan Riau
  • Ajak Masyarakat Peduli Sesama, Living World Pekanbaru Galang Donor Darah dalam Rangka HUT ke-7 Ordinary News
  • Gubri Abdul Wahid Jamu Makan Malam Wakil Dubes Inggris dan Delegasi PBB, Bahas Karbon Kredit News Update

Jantung Berdebar tapi Hasil Medis Normal? Waspadai Psikosomatik

Posted on 31 Juli 202531 Juli 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Pernah merasa lemas, mual, sulit tidur, atau jantung berdebar-debar tanpa sebab yang jelas namun hasil pemeriksaan medis menunjukkan kondisi baik-baik saja?  Jika ya, jangan buru-buru mengabaikan atau merasa “cuma capek biasa”. Bisa jadi, kamu sedang mengalami gangguan psikosomatik. Psikosomatik adalah kondisi medis nyata yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan emosional.  Menurut Dr. E. Mudjaddid, Sp.PD-KPsi, gangguan ini mencerminkan hubungan erat antara pikiran dan tubuh. “Bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma masa lalu dapat ‘menyamar’ menjadi gejala fisik di berbagai organ tubuh,” jelas dokter internis dan konsultan psikosomatik dan paliatif medik di Bethsaida Hospital Gading Serpong ini.

Gejala psikosomatik sering membingungkan

Salah satu hal yang membuat psikosomatis sulit dikenali adalah karena keluhannya sering berpindah-pindah. Hari ini nyeri lambung, besok pusing, lalu sulit tidur, jantung berdebar, atau badan terasa sangat lelah, semuanya bisa terjadi hampir bersamaan.  Gejala-gejala ini kadang membuat pasien merasa “aneh sendiri”, padahal ada dasar medis dan psikologis yang mendasarinya. Menurut dr.Mudjaddid, secara klinis gangguan psikosomatik biasanya ditandai dengan:

– Tidak ditemukan kelainan organik meski sudah dilakukan pemeriksaan menyeluruh.

– Bila tidak ditangani, bisa berkembang menjadi gangguan fisik yang nyata.

– Tidak disertai gangguan kejiwaan berat seperti psikosis atau gangguan kepribadian berat.

– Keluhan berkaitan dengan tekanan emosional, seperti rasa rendah diri, penolakan, trauma, kecemasan, hingga stres kronis.

– Gejala berpindah-pindah dari satu organ ke organ lain tanpa pola medis yang khas.

– Sering dipicu oleh faktor stres dalam kehidupan sehari-hari—baik dari pekerjaan, keluarga, masalah keuangan, maupun dinamika sosial.

Psikomatik jangan diabaikan

Penelitian dari World Health Organization (WHO) dan jurnal seperti Psychosomatic Medicine menunjukkan bahwa gangguan psikosomatik merupakan bentuk nyata dari apa yang disebut sebagai “somatic symptom disorder”. Artinya, gejala fisik yang timbul bukan hanya hasil imajinasi, tetapi reaksi nyata dari tubuh terhadap tekanan emosional yang tidak tersalurkan dengan sehat.

Dalam jangka panjang, stres yang tidak dikelola dapat memicu ketidakseimbangan hormon stres (seperti kortisol), yang berdampak pada tekanan darah, sistem pencernaan, kualitas tidur, bahkan sistem imun. Inilah mengapa psikosomatik tak bisa dianggap remeh.

Jika dibiarkan, gangguan ini bahkan bisa berkembang menjadi gangguan organik yang nyata,” kata dr.Mudjaddid. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan setiap gejala yang dialami mendorong Bethsaida Hospital meluncurkan layanan psikosomatik.  Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr.Pitono mengatakan pendekatan yang digunakan terhadap penyakit psikosomatik sangat komprehensif dan terintegrasi, mencakup empat dimensi utama, yaitu pertama Bio-Organik berupa pemeriksaan fisik menyeluruh, pemberian obat sesuai kebutuhan, serta edukasi hidup sehat. “Kedua adalah pendekatan psiko-edukasi, dengan membangun hubungan yang suportif antara dokter dan pasien, sehingga pasien merasa didengar dan dimengerti,” paparnya. Kemudian ada pendekatan sosio-kultural untuk membantu pasien mengurai persoalan sosial seperti konflik rumah tangga, tekanan pekerjaan, hingga kondisi ekonomi.

Terakhir adalah pendekatan spiritual yang membimbing pasien untuk melihat konflik batin dari sudut pandang spiritual atau keagamaan, demi ketenangan jiwa.

Kesehatan mental dan fisik adalah satu kesatuan. Merawat emosi sama pentingnya dengan menjaga tekanan darah atau kadar gula.

Sumber : Kompas.com

Lifestyle

Navigasi pos

Previous Post: Pansel Gelar Seleksi Calon Pimpinan BRK Syariah, Batas Akhir 6 Agustus
Next Post: China Garap Proyek Hilirisasi Kelapa di Indonesia, Kemenperin Pastikan Pasokan Terjaga

Related Posts

  • Lesti Kejora Berbagi Pengalaman Mengatasi ASI yang Seret Lifestyle
  • 6 Cara Khloe Kardashian Mengatasi Stres, Tak Hanya untuk Fisik Lifestyle
  • Perubahan Kondisi Rambut yang Terjadi di Usia 40-an Lifestyle
  • Mengenal Androgenetik Alopesia, Penyebab Botak pada Pria dan Wanita Lifestyle
  • Heidi Klum Tak Malu Pamer Kerutan dan Menikmati Usia 52 Lifestyle
  • Latte Dad, Gaya Pengasuhan Anak di Swedia yang Andalkan Para Ayah Lifestyle

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong MasyarakatS Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong MasyarakatS Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun   Agu »
Follow us on:
  • KPK Periksa Kepala Sekretariat Komisi XI DPR Terkait Kasus CSR BI-OJK Government
  • Gubernur Lemhannas: Target Ekonomi 8 Persen Pemerintahan Prabowo Tidak Mudah, tapi Masih Mungkin Government
  • OJK Riau Gencarkan Literasi Keuangan bagi ASN Pemkab Siak Ordinary News
  • Podcast “Diet Tepat bagi Pasien Kanker” Bersama dr. Eka Maya Sari, Sp.GK” Haloawalbros
  • Permasalahan Ijazah Jokowi dan Gibran, Roy Suryo dkk Ajukan Audiensi ke DPR Government
  • Wali Kota Klaim MBG Pekanbaru Berjalan Baik Health
  • Ahmad Sahroni Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR, Ini Alasannya Government
  • Jokowi Beri Sinyal Hijau, Paiman Siap Gugat Roy Suryo Cs soal Tuduhan Ijazah Palsu Government

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme