SMARTPEKANBARU.COM- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas cakupan vaksinasi hepatitis B bagi tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil setelah lebih dari 11.000 nakes dinyatakan reaktif berdasarkan hasil skrining hepatitis B sejak tahun 2003 hingga Januari 2025. “Tenaga medis merupakan kelompok yang sangat rentan, maka vaksinasi kami dorong lebih luas agar mereka terlindungi,” ujar Direktur Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini dalam siaran daring Temu Media “Bergerak Bersama Putuskan Penularan Hepatitis”, yang dilansir dari Antara, Selasa (22/7/2025).
Ratusan ribu nakes sudah disaring
Ina memaparkan bahwa hingga awal 2025, total sebanyak 641.818 tenaga kesehatan telah menjalani skrining hepatitis B. Dari jumlah tersebut, 349.183 orang telah menerima vaksin hepatitis B. Langkah skrining tidak berhenti pada deteksi awal. Kemenkes juga melakukan uji lanjutan untuk mengetahui keberadaan antibodi hepatitis B pada para nakes, baik yang didapat secara alami maupun melalui vaksinasi.
“Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 25 persen dari mereka sudah memiliki antibodi terhadap hepatitis B,” ujar Ina.
Penanganan serius bagi nakes reaktif
Dari seluruh tenaga kesehatan yang telah disaring, sebanyak 11.154 orang terdeteksi reaktif dan telah mendapatkan pengobatan antivirus sesuai dengan protokol nasional. “Untuk nakes yang hasil tesnya reaktif, sebanyak 11.154 orang telah mendapatkan pengobatan antivirus sesuai protokol nasional,” ungkap Ina. Upaya ini merupakan bagian dari strategi nasional eliminasi hepatitis, yang mencakup deteksi dini, perluasan vaksinasi, dan pemberian pengobatan secara merata, termasuk di fasilitas pelayanan kesehatan primer dan sekunder.
Perlindungan nakes adalah prioritas
Ina menegaskan bahwa melindungi tenaga kesehatan dari paparan penyakit menular, termasuk hepatitis B, merupakan bagian penting dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional.
“Proteksi bagi tenaga kesehatan adalah bagian dari sistem ketahanan kesehatan nasional yang tidak boleh diabaikan,” ucapnya. Kemenkes terus mengupayakan peningkatan kesadaran, skrining, dan penanganan hepatitis di Indonesia, sejalan dengan target eliminasi hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Sumber : Kompas.com