SMARTPEKANBARU.COM- Legislator di Gedung Payung Sekaki DPRD Pekanbaru, mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesehatan diri akibat buruknya kualitas udara akibat kebaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Tekad Indra Pradana Abidin menyampaikan, bahwa kualitas udara di beberapa hari terakhir menunjukkan kecenderungan tidak baik, terutama di pagi hari.
Karenanya, masyarakat diminta untuk membatasi aktivitas luar ruangan, terutama anak-anak dan lansia, yang termasuk kelompok rentan terhadap paparan polusi udara.
“Kami sarankan masyarakat untuk mulai menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Khususnya saat kualitas udara tidak sehat. Selain itu, kurangi pembakaran lahan atau sampah yang bisa memperburuk kondisi udara,” sarannya, Senin (21/7/2025) kepada Tribunpekanbaru.com.
Diketahui, kondisi udara di Kota Pekanbaru mulai tidak sehat, akibat Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau yang terus meluas. Hingga Minggu 20 Juli 2025, total luasan lahan yang terbakar tercatat mencapai 646,13 hektare.
Bedasarkan data terbaru BMKG Pekanbaru, dari 12 kabupaten/kota di Riau, luasan lahan terbakar Kota Pekanbaru 21,08 hektare. Paling tinggi di Rohul: 207,8 hektare, Kampar: 150,80 hektare, Rohil: 54,25 hektare, Bengkalis: 51,20 hektare, Siak: 50,72 hektare. Kemudian Dumai: 35,33 hektare, Inhil: 25,50 hektare, Pelalawan: 25 hektare, Inhu 18,25 hektare, Meranti: 5,20 hektare dan Kuansing: 1 hektare.
Karena sebaran kebakaran ini, polusi udara di Kota Pekanbaru dipastikan berpengaruh besar. Termasuk cuaca dan sengatan panasnya.
“Kami harapkan peran aktif pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi bencana kabut asap, termasuk dengan mendukung upaya pemadaman titik api dan memperkuat edukasi lingkungan,” harapnya.
Lebih dari itu, Politisi PDI-P ini meminta Pemko, sigap memberikan informasi berkala tentang indeks kualitas udara (ISPU), serta menyediakan fasilitas kesehatan dan masker gratis di titik-titik strategis.
“Mari kita jaga udara kita bersama. Tindakan kecil seperti tidak membakar sampah sembarangan, bisa berdampak besar untuk mencegah krisis udara seperti tahun-tahun sebelumnya,” ajaknya.
“Khusus kepada Dishub dan Disdik, segera bagikan masker ke murid di sekolah, untuk mengantisipasi masalah kesehatan,” pintanya.
Sebagai langkah antisipasi lanjutan, masih keterangan Roni Pasla, masyarakat diimbau untuk memantau informasi cuaca dan kualitas udara dari sumber resmi, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
Sumber : Tribunpekanbaru.com