SMARTPEKANBARU.COM – Ketua DPP PDI-P sekaligus Anggota Komisi II DPR RI Deddy Sitorus menilai, Presiden RI Prabowo Subianto menganggap partainya sebagai sesuatu yang spesial.
Hal itu disampaikan Deddy saat menanggapi pernyataan Prabowo yang menganggap hubungan PDI-P dan Gerindra selayaknya kakak beradik.
“Kita sebenarnya dengan semua partai dekat ya. Tapi, pernyataan Pak Presiden itu kan cuma untuk menunjukkan bahwa memang beliau menempatkan PDI-P pada posisi yang spesial di pikiran beliau,” ujar Deddy, saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (22/7/2025).
Secara historis, lanjut Deddy, PDI-P memang sudah jauh lebih lama berdiri sebagai partai politik dibandingkan dengan Gerindra.
Menurut Deddy, cikal bakal PDI-P telah ada sejak tahun 1927.
Sementara Gerindra baru resmi berdiri pada 2004 silam.
“Saya kira hal yang wajar karena kan memang PDI-P sejarahnya sudah panjang banget. Dari mulai PNI 1927, lalu fusi partai-partai sampai sekarang,” kata Deddy.
“Sementara Gerindra baru sekitar tahun 2004 lewat dibentuk. Jadi, dari sisi pendirian saja memang jelas kita lebih tua gitu,” sambung dia.
Di samping persoalan usia, Deddy menilai bahwa pernyataan Prabowo juga untuk mengingatkan kedekatan PDI-P dan Gerindra pada Pilpres 2009 silam.
Sebab, Prabowo kala itu menjadi calon wakil presiden dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
“Jadi, saya kira itu hanya sinyal-sinyal yang ingin ditujukan Pak Prabowo bahwa PDI-P punya hubungan psikologis juga dengan Gerindra. Karena dulu ketika berdirinya Gerindra, Pak Prabowo menjadi wakilnya Bu Mega tahun 2009, saya kira itu sesuatu yang normatif saja menurut saya,” pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan, Partai Gerindra yang ia pimpin dan PDI-P yang dipimpin oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri merupakan kakak dan adik.
Meski hubungan kedua partai bagaikan saudara kandung, Prabowo menyebutkan bahwa PDI-P dan Gerindra tidak boleh berada dalam koalisi bila merujuk praktik demokrasi di negara barat.
“Ini sebenarnya PDI-P sama Gerindra ini kakak-adik. Tapi, benar kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat, jadi enggak boleh koalisi satu,” kata Prabowo, dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Prabowo menuturkan, sebagai negara demokrasi, harus ada pihak yang mengoreksi kebijakan pemerintah.
PDI-P dalam hal ini tidak menjadi bagian dari koalisi bersama Gerindra.
Perwakilan PDI-P juga tidak ada dalam Kabinet Merah Putih dan lebih banyak menduduki kursi di parlemen.
Sumber : Kompas.com