SMARTPEKANBARU.COM – Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (29/7/2025) malam. Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (EKUIN) itu meninggal pada usia 90 tahun.
Jenazah Kwik Kian Gie disemayamkan di rumah duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memiliki kenangan tersendiri terhadap sosok Kwik Kian Gie.
Kwik Kian Gie dan Mahfud merupakan dua orang yang pernah menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mahfud menilai Kwik Kian Gie sebagai sosok yang berani melontarkan kritik terhadap masa pemerintahan Orde Baru.
“Ketika era Orde Baru yang begitu hegemonik, Pak Kwik termasuk sedikit dari orang-orang yang berani untuk melancarkan kritik,” ujar Mahfud kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025). Kwik Kian Gie, kata Mahfud, adalah orang yang sangat bertanggung jawab dan cakap dalam tugasnya.
Menurut Mahfud, Indonesia telah kehilangan seorang putra terbaik bangsa dari berpulangnya Kwik Kian Gie.
“Sampai usianya sepuh masih jernih dan produktif. Sejak sebelum musim digital dan medsos yang instan seperti sekarang, almarhum sering mengirim buku karya dan tulisan-tulisannya kepada saya. Semoga Pak Kwik mendapat surga-Nya,” ujar Mahfud.
Kenangan PDIP
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Andreas Hugo Pareira juga mengingat salah satu tulisan opini Kwik Kian Gie yang sangat berkesan baginya.
Judul dari tulisan Kwik Kian Gie adalah ‘Seandainya Aku Konglomerat’, yang dinilainya sangat kritis dan tajam.
“Saya masih ingat salah satu tulisan KKG di opini Kompas: ‘Seandainya Aku Konglomerat’. Tulisan itu sangat berkesan karena kritis dan tajam menusuk masuk pada persoalan ekonomi politik Indonesia pada masa itu, dan nampaknya masih berlangsung sampai saat ini,” ujar Andreas kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025).
Andreas menyampaikan, tidak banyak ekonom yang berani mengkritik pemerintahan Presiden ke-2 Soeharto pada masa itu.
Wakil Ketua Komisi XIII DPR itu pun mengenang kembali masa-masa Kwik Kian Gie mengkritik Orde Baru.
“Di masa reformasi, KKG dengan caranya mengkritik ekonomi Orde Baru yang mulai runtuh di akhir dekade 90-an. Dalam salah satu seminar, KKG mengungkapkan, ekonomi Indonesia tidak akan runtuh seandainya Soeharto pada masa itu melaksanakan semua apa yang dipidatokannya,” ujar Andreas.
“Nampaknya, peringatan dari KKG masih tetap aktual untuk mengenang KKG dan merefleksikan situasi Indonesia saat ini. Selamat jalan Pak Kwik. Beristirahatlah dalam damai,” sambungnya.
Diketahui, Kwik Kian Gie merupakan sosok yang kental dengan dunia bisnis. Hingga akhirnya bergabung dengan PDI pada 1987.
Kemudian, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Menko EKUIN oleh Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Setelah itu, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Sumber : Kompas.com