SMARTPEKANBARU.COM- Harga beras nasional masih menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan di tingkat konsumen, meskipun pemerintah tengah menyalurkan beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog.
Berdasarkan pantauan Kompas.com melalui panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (23/7/2025) pukul 10.03 WIB, harga beras medium tercatat naik 14,67 persen menjadi Rp14.334 per kilogram (kg), melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kg.

I
Secara zona harga beras medium tercatat naik, yakni zona I meningkat 11,5 persen dari HET (Rp12.500 per kg) menjadi Rp13.937 per kg, zona II 10,89 persen dari HET (Rp13.100 per kg) menjadi Rp14.530 per kg, zona III melonjak 22,59 persen dari HET (Rp13.500 per kg) menjadi Rp16.550 per kg.
Tak hanya itu, beras premium di tingkat konsumen juga mengalami kenaikan harga. Secara nasional, harga beras premium terkerek ke level Rp16.059 per kg atau naik 7,78 persen. HET beras premium ditetapkan Rp14.900 per kg. Untuk zona I, harga beras premium naik 3,72 persen dari HET (Rp14.900 per kg) menjadi Rp15.455 per kg, zona II melonjak 6,88 persen dari HET (Rp15.400 per kg) menjadi Rp16.459 per kg
Kenaikan harga secara signifikan terjadi di zona III dengan lonjakan 16,77 persen dari HET (Rp15.800 per kg) menjadi Rp18.449 per kg.
Realisasi penyaluran beras SPHP
Badan Pangan Nasional mencatat realisasi penyaluran beras SPHP baru di angka 12,15 persen dari target, yakni 1,3 juta ton. Pasokan beras SPHP akan digelontorkan selama 6 bulan atau periode Juli-Desember 2025.
Beras SPHP diprioritaskan di kabupaten/kota yang menjadi barometer inflasi dan wilayah yang harganya telah melampaui Harga Eceran Tertinggi. Selain itu, wilayah non-sentra produksi juga menjadi target distribusi beras operasi pasar tersebut.
Sumber : Kompas.com