SMARTPEKANBARU.COM – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menjadi perhatian utama pada hari pertama Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Sabtu (19/7/2025).
Kehadiran Jokowi di acara tersebut mendapat antusias dan disambut meriah oleh ribuan kader PSI yang ada di lokassi.
Sejak Jokowi tiba, ia disambut meriah dengan dengan beragam yel-yel. Salah satunya nyanyian yang mengajak Jokowi gabung PSI.
“Ayo, ayo, ayo Jokowi, ayo Jokowi masuk PSI,” nyanyi para kader.
Jokowi yang datang datang dari belakang panggung tampak tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah kader PSI.
Para kader ini terus bernyanyi hingga Jokowi berada di depan podiumnya.
Setibanya di podium, Jokowi sempat menyampaikan pidato dan memberikan sejumlah arahan kepada kader PSI.
Beberapa poin dari pidatonya antara lain:
1. Logo gajah
Dalam pidatonya, Jokowi ada menyingung soal logo baru PSI yang bergambar gajah. Eks Gubernur DKI Jakarta ini mengapresiasi pemilihan gajah sebagai lambang baru PSI dan mengurai maknanya secara mendalam.
“Logo gajah. Gajah ini adalah lambang ilmu pengetahuan. Artinya, PSI adalah partai cerdas. Anggotanya, kadernya kader-kader yang cerdas, anggota-anggota yang cerdas,” ujar Jokowi, di hadapan ribuan kader PSI. Lebih dari sekadar simbol kecerdasan, Jokowi menilai gajah juga mencerminkan kebijaksanaan dan kekuatan.
Karakteristik itulah yang menurutnya seharusnya melekat dalam tubuh partai dan para kadernya. “Gajah juga melambangkan, setahu saya, selain ilmu pengetahuan, juga melambangkan kebijakan. Tapi, yang paling penting, gajah itu kuat dan besar,” ujar dia.
2. Dukung PSI
Dengan semangat itu, Jokowi menyatakan dukungan penuhnya terhadap PSI di bawah kepemimpinan baru Kaesang Pangarep, yang juga merupakan putra bungsunya. Ia berharap PSI mampu tampil sebagai partai yang tak hanya cerdas dan bijak, tetapi juga kuat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI,” tegas Jokowi disambut tepuk tangan dan teriakan para kader PSI.
“Jokowi, Jokowi, Jokowi,” teriak para kader selama beberapa saat usai mendengar pernyataan dukungan Jokowi.
Jokowi pun kembali menegaskan ia akan bekerja keras untuk PSI.
“Oleh sebab itu saya akan bekerja keras untuk PSI,” teriak dia.
3. PSI jadi partai besar
Joko Widodo juga menyampaikan keyakinannya bahwa PSI akan tumbuh menjadi partai besar dan kuat di masa depan.
Namun, ia mengingatkan hal ini tidak bisa buru-buru dan memerlukan proses.
“Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya, bahwa auranya PSI-nya akan menjadi partai kuat dan partai besar.
Tapi, jangan tergesa-gesa, ada step-step-nya,” katanya.
Menurut dia, momentum tersebut bukan di Pemilu 2029, melainkan akan mulai terlihat pada tahun 2034. “Belum di 2029. Feeling saya akan mulai di 2034,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, untuk mewujudkan PSI sebagai partai besar di 2034, Jokowi menyebut syaratnya semua harus bekerja keras.
Lebih lanjut, Jokowi juga memuji kemajuan signifikan yang diraih PSI dalam kepemimpinan politik lokal dan legislatif.
Dia mencatat adanya lompatan besar dalam jumlah kader PSI yang kini menjabat di eksekutif daerah maupun legislatif.
“Alhamdulillah, kita senang bahwa yang hadir di sini, di Kongres PSI ini, juga dari para eksekutif kader PSI, yang menjabat baik sebagai wakil gubernur, wali kota, wakil wali kota, bupati, dan wakil bupati. Kalau di catatan saya ada 18. Sebelumnya enggak ada. Ini sudah lompatan,” tuturnya.
Tak hanya di eksekutif, ayah dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming itu juga menyoroti peningkatan signifikan jumlah anggota legislatif PSI yang kini mencapai 181 anggota DPRD tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Angka itu disebutnya sebagai hasil kerja keras dan perkembangan luar biasa dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya.
Melihat hal ini, Jokowi memperkirakan bahwa jumlah caleg terpilih dari PSI di Pemilu 2029 bisa melonjak hingga tiga kali lipat, asalkan ditopang dengan strategi dan perencanaan yang matang.
“Hitungan saya, di 2029, mungkin bisa tiga kali lipat, insya Allah. Asal semuanya manajemennya disiapkan dari sekarang,” kata Jokowi.
Ia menekankan pentingnya persiapan sejak dini, termasuk pengelolaan kader untuk ditempatkan secara tepat, siapa yang bakal maju di tingkat kota, provinsi, maupun di pusat.
Eks Wali Kota Solo ini menekankan, pencalonan legislatif tidak bisa dilakukan secara mendadak, melainkan harus dirancang secara sistematis dan terukur. “Calegnya itu mempersiapkan diri dari sekarang, tidak bisa semua dilakukan secara dadakan. Pengalaman saya, enggak bisa. Direncanakan pun harus rencana yang detail, harus dimulai,” ujar Jokowi. 4. Bukan milik elite atau keluarga
Di sisi lain, Jokowi menyebut, PSI bukan partai yang dimiliki oleh elite maupun keluarga tertentu.
Hal ini lantaran PSI adalah Partai Super Tbk.
“Artinya apa? Super Tbk itu artinya saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, seluruh anggota, seluruh kader,” ujarnya.
Karena saham PSI dimiliki semua kader, menurutnya, partai berlogo gajah ini tidak dimiliki oleh elite atau keluarga.
“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama,” kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, seluruh kader harus ikut membesarkan PSI.
“Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai,” ungkap dia.
5. Bensin dan mesin PSI
Selain itu, Jokowi menceritakan pengalamannya turun ke lapangan. Ia berpesan agar jajaran PSI segera merampungkan struktur dan menggerakkan mesin partai.
“Kalau mesin itu ada, menggerakkannya akan jauh lebih mudah. Kalau mesinnya tidak ada, bagaimana menggerakkan,” ujar Jokowi.
Di situ, ia mengajak jajaran PSI dan para struktur serta kader untuk menggerakkan mesin partai yang ada di seluruh daerah dengan turun ke lapangan guna memenangkan PSI ke Parlemen.
Dia melanjutkan, meski mesin partai siap, hal itu juga harus diimbangi dengan bensin partai.
“Kalau mesinnya siap itu masih ada PR lagi. Bensinnya dari mana? Bensinnya itu, kalau mesinnya siap, bensinnya itu ya dari anggota,” ucap dia.
Jika mesin dan bensin partai sudah siap, tentu PSI bisa bersaing dengan partai lain.
“Sekali lagi, kalau mesinnya siap, bensinnya bareng-bareng disiapkan, sehingga mesinnya bisa dijalankan. Mesin ada, bensin ada, itu pun belum tentu kita bisa balapan dengan partai yang lain,” kata Jokowi.
Maka itu, para kader PSI diminta Jokowi sering turun ke lapangan.
“Kalau kita tidak sering turun ke bawah, kita tidak ngerti keinginan rakyat, kita tidak ngerti kebutuhan rakyat, kita tidak ngerti kemauan rakyat, mau ke mana? Apa yang harus kita lakukan? Ya sering-sering turun ke bawah,” sambung dia.
6. Yel-yel gajah
Di akhir pidatonya, Jokowi menutup dengan mengajak para kader meneriakkan yel-yel gajah. Sebagai informasi, yel-yel gajah ini terkait logo baru PSI.
“Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. PSI?” kata Jokowi, di akhir pidatonya dalam Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).
“Menang, pasti menang,” teriak para kader PSI.
Setelahnya, mantan kepala negara ini mengajak kader meneriakkan yel-yel gajah.
“Gajah?” tanya Jokowi. “Kuat, bijak, setia,” jawab para kader.
“Terima kasih, saya tutup. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” lanjut Jokowi mengakhiri.
Sumber : Kompas.com