SMARTPEKANBARU.COM-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak polusi udara terhadap kesehatan anak-anak yang kini kembali aktif bersekolah. “Mohon diperhatikan bahwa baik polusi udara indoor maupun outdoor mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan manusia di setiap kelompok usia,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, seperti ditulis Antara, Rabu (30/7/2025). Aji menjelaskan bahwa paparan polusi udara bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit paru, kardiovaskular, hingga risiko resistensi insulin pada anak dan remaja.
Orang tua diminta pantau kualitas udara
Untuk mencegah paparan polusi, Aji menganjurkan orang tua agar rutin memantau kualitas udara dari lembaga yang berwenang. Jika kondisi udara sedang buruk, anak-anak dianjurkan memakai masker berstandar yang sesuai ukuran wajah mereka.
Tak hanya di sekolah, aktivitas di luar rumah juga perlu dibatasi saat konsentrasi polutan meningkat. Apabila anak mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, mata berair, atau hidung meler, orang tua disarankan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan. “Jangan lupa pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat polusi,” ujarnya.
Langkah Kemenkes atasi dampak polusi
Aji menyebutkan, Kemenkes telah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat terhindar dari paparan polusi, salah satunya melalui promosi kesehatan. Edukasi dilakukan secara daring dan luring mengenai protokol kesehatan terhadap polusi udara, yang dikenal dengan istilah 2M: memakai masker dan melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan bila muncul keluhan. “Edukasi ini juga tersedia melalui Aplikasi Satu Sehat milik Kementerian Kesehatan,” ujar Aji. Selain itu, pemerintah menyediakan sistem peringatan dini (early warning system) yang menyiarkan hasil pemantauan kualitas udara melalui situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Populasi rentan jadi perhatian khusus
Kemenkes juga mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, serta individu dengan penyakit penyerta (komorbid).
“Gunakan masker saat kualitas udara memburuk dan kurangi aktivitas di luar ruang bila tidak mendesak,” tambah Aji. Melalui berbagai langkah tersebut, Kemenkes berharap masyarakat lebih terlindungi dari dampak jangka panjang paparan polusi udara yang semakin mengancam kesehatan publik.
Sumber : Kompas.com