Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Gangguan Psikologis Jemaah Haji 2025 Melonjak: Dari Stres Akut hingga Disorientasi Health
  • Naik Lagi, Kelapa Sawit Mitra Plasma Minggu Ini Dihargai Rp3.686 per Kg Economy
  • Rp300 Triliun Melayang karena 1.063 Tambang Ilegal, DPR: Tindak Tegas! Government
  • Benarkah Stres Bikin Menstruasi Terlambat? Ini Penjelasan Ahli Lifestyle
  • Hebat! Guru dan Siswa SMPN 8 Pekanbaru Cetak Prestasi Internasional Bidang STEM di China Riau
  • Kasus Prada Lucky, DPR Desak Polisi Militer Bongkar Motif Penganiayaan Ordinary News
  • Tanggapi Aksi Unjuk Rasa, Kadisbun Syahrial Abdi Sampaikan Solusi Relokasi Warga TNTN News Update
  • Thailand Rilis Dompet Digital Khusus Turis, Pakai QR dan Bisa Kripto Technology

Sampai jumpa Adsense? Ini Tipe Video YouTube yang Tak Bisa Diuangkan Mulai Hari Ini

Posted on 15 Juli 202515 Juli 2025 By Anisa Tak ada komentar pada Sampai jumpa Adsense? Ini Tipe Video YouTube yang Tak Bisa Diuangkan Mulai Hari Ini

SMARTPEKANBARU.COM- Mulai hari ini, Selasa (15 Juli 2025), YouTube resmi menerapkan kebijakan baru yang memperketat aturan monetisasi bagi beberapa jenis konten di platformnya. Kebijakan ini berpotensi mencabut hak monetisasi dari ribuan video, sehingga kreator yang videonya terkena aturan tersebut bisa kehilangan penghasilan melalui YouTube Partner Program (YPP). Namun, kesepakatan ini tidak berlaku untuk semua video, melainkan hanya untuk konten tertentu yang dianggap tidak memenuhi standar yang ditetapkan YouTube.

YouTube Hapus Halaman Trending setelah 10 Tahun, Ini Gantinya Ada beberapa jenis video YouTube yang tidak dapat dimonetisasi akibat kebijakan ini. Lantas, apa saja jenis-jenis video Youtube yang tidak bisa mendapatkan uang lagi mulai 15 Juli 2025? Jenis-jenis video YouTube yang tidak dapat dimonetisasi Jenis-jenis video YouTube yang tidak dapat dimonetisasi secara umum merupakan video yang tidak autentik (inauthentic content). YouTube memiliki perhatian lebih untuk memperketat peredaran video yang tidak autentik di platformnya. YouTube menjelaskan bahwa konten tidak otentik mencakup video yang diproduksi secara massal atau berulang (mass-produced dan repetitive), serta konten yang dibuat menggunakan pola atau template serupa tanpa banyak variasi antar-video. Artinya, jika sebuah kanal dianggap melanggar pedoman ini, seluruh kontennya bisa kehilangan hak monetisasi, bukan hanya satu atau dua video. Untuk lebih jelasnya, sebagaimana dikutip dari laman Google Support, YouTube telah merinci jenis-jenis video yang tidak dapat dimonetisasi karena tidak memenuhi syarat kebijakan baru ini, yang antara lain adalah sebagai berikut:

  • Kanal yang hanya berisi narasi atau cerita yang diulang-ulang dengan variasi sangat minim antar-video.
  • Slideshow gambar atau teks berjalan yang hampir tidak memiliki narasi, komentar, atau nilai edukatif.
  • Klip dari acara TV, film, atau video kreator lain yang diunggah ulang tanpa perubahan berarti.
  • Kompilasi lagu yang hanya diubah kecepatan atau nada suaranya tanpa modifikasi konten lain.
  • Video dari platform lain yang diunggah ulang secara massal tanpa tambahan cerita atau komentar.
  • Promosi atau unggahan ulang konten pihak lain tanpa menambahkan nilai baru.
  • Video yang hanya menampilkan reaksi non-verbal tanpa komentar tambahan.
  • Konten massal yang dibuat menggunakan template sama di banyak video.

YouTube menekankan bahwa konten yang hanya sedikit diubah dari sumber aslinya, meskipun sudah mendapatkan izin, masih tetap bisa melanggar kebijakan ini jika tidak menunjukkan adanya modifikasi substansial. Hal ini berbeda dengan kebijakan hak cipta, yang berarti konten bisa saja tidak terkena klaim copyright tetapi tetap dilarang untuk dimonetisasi. Nilai kebaruan dalam konten menjadi sasaran penerapan kebijakan baru YouTube. Baca juga: Ribuan Video YouTube Terancam Tak Bisa Dimonetisasi mulai 15 Juli Jenis-jenis video yang memenuhi syarat monetisasi YouTube Di sisi lain, YouTube juga menjelaskan jenis konten yang masih layak “diuangkan” meskipun mengandung unsur dari sumber lain. Kuncinya adalah adanya nilai tambah atau transformasi yang signifikan yang bisa dikenali penonton. Adapun jenis-jenis video yang masih memenuhi syarat untuk dapat uang dari YouTube adalah sebagai berikut: Video dengan intro dan outro yang sama, tapi isi kontennya berbeda tiap episode. Video ulasan, reaksi, atau komentar terhadap konten orang lain. Cuplikan turnamen olahraga dengan narasi yang menjelaskan strategi atau pergerakan pemain. Kompilasi klip yang diberi alur cerita dan komentar pribadi. Remix lagu atau video Shorts yang dikombinasikan dengan audio atau visual orisinal. Kreator terlihat dalam video dan menjelaskan bagaimana mereka menambahkan konten baru. Video reuse yang sudah diedit secara signifikan, baik dari segi visual, audio, atau alur cerita Selama penonton bisa memahami bahwa video tersebut memiliki nilai orisinal atau interpretasi kreatif dari kreator, maka konten itu tetap bisa menghasilkan uang lewat program YouTube Partner Program (YPP). Baca juga: Threads Sesumbar Dapat 1 Juta Pengguna Baru Tiap Hari Konten AI tetap bisa dimonetisasi Kebijakan baru ini sempat memunculkan kekhawatiran di kalangan kreator bahwa YouTube akan memblokir video yang menggunakan kecerdasan buatan (AI). Namun, YouTube menegaskan bahwa pembaruan ini bukan ditujukan secara spesifik ke konten berbasis AI. “YouTube menyambut kreator yang menggunakan alat AI untuk meningkatkan cerita mereka. Kanal yang menggunakan AI masih memenuhi syarat monetisasi selama mematuhi semua kebijakan lain,” tulis YouTube melalui pernyataan resmi. Meskipun begitu, konten berbasis AI yang meniru video asli tanpa izin atau menyesatkan (seperti trailer palsu, deepfake, atau video yang diambil dari sumber lain lalu diisi suara AI) tetap berpotensi dibatasi monetisasinya.

Juga mengingatkan bahwa kebijakan ini akan mulai diterapkan secara aktif mulai 15 Juli 2025. Setelah tanggal tersebut, kanal yang dianggap tidak memenuhi kriteria konten otentik bisa kehilangan seluruh hak monetisasi di YouTube. Kreator bisa mengecek status monetisasi kanalnya melalui YouTube Studio dan membaca pembaruan kebijakan resmi melalui halaman Google Support di tautan ini. YouTube menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga kualitas konten yang tayang di platform dan memastikan bahwa kreator yang serius membuat karya orisinal tetap mendapat imbalan setimpal. “Penonton datang ke YouTube untuk melihat konten yang menarik dan bernilai. Kanal yang hanya berisi konten berulang bisa membuat penonton frustasi dan meninggalkan platform,” tulis YouTube dalam halaman kebijakannya. Langkah ini juga dianggap sebagai respons terhadap maraknya konten spam dan video berkualitas rendah yang dihasilkan oleh AI, serta penyalahgunaan sistem monetisasi untuk konten daur ulang yang tak menambah nilai.

Sumber : Kompas . com

News Update, Ordinary News, Social Media, Technology

Navigasi pos

Previous Post: Kementerian Keuangan akan mulai menyasar media sosial sebagai sumber pajak baru mulai tahun 2026, setelah sebelumnya mewajibkan pasar memungut pajak dari pedagang online. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perluasan basis pajak nasional di tengah tekanan fiskal.
Next Post: Awas, Sifat Overcontrol Bisa Merusak Hubungan! Begini Cara Mengatasinya

Related Posts

  • Bank Indonesia dan TNI AL Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Perkuat Kedaulatan Ekonomi hingga ke Pulau Terluar Ordinary News
  • Sudah Dimediasi, Kisruh Pedagang di Kawasan Bundaran Tugu Keris Pekanbaru Belum Ada Titik Temu Ordinary News
  • Nilai Tukar Rupiah Melemah, Simak Kurs 5 Bank Besar Hari Ini Business Today
  • Pemprov Riau Dukung Indonesia Layak Anak 2030 Ordinary News
  • Menpora Dito Bakal Kunjungi Riau, Tinjau Langsung Venue Eks PON Ordinary News
  • YLKI Tegaskan Hak Konsumen Menuntut Ganti Rugi Terkait Beras Oplosan Economy

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Juli 2025
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun   Agu »
Follow us on:
  • Apakah Gangguan Irama Jantung Tingkatkan Risiko Stroke Penyumbatan Otak? Berikut Penjelasannya… Ordinary News
  • Data Jadi Fondasi Pembangunan, Gubri Wahid Tegaskan Kebijakan Harus Presisi Government
  • Program Peralihan dari PAUD ke SD Dikenalkan ke Masyarakat Others
  • APBD Kampar 2026 Bakal Turun Hingga Rp600 Miliar dari 2025, Ini Kata DPRD Government
  • PKS: Permintaan Maaf Kapolri Belum Cukup, Kasus Brimob Lindas Ojol Harus Diusut Tuntas Government
  • Partisipasi Pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2024 Meningkat Riau
  • RS Awal Bros bersama Smart FM Bahas Manajemen Nyeri dalam Smart Healthy Talk Show Haloawalbros
  • Lucy Guo, Pendiri Scale AI yang Geser Posisi Taylor Swift, DO Kuliah hingga Jadi Miliarder Technology

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme