SMARTPEKANBARU.COM- Hidup Khloe Kardashian sebagai publik figur tentunya tak lepas dari tekanan, baik dari karier, keluarga, maupun sorotan publik. Alih-alih larut dalam tekanan, Khloe memilih olahraga sebagai cara utama untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mentalnya.
“Olahraga adalah terapi saya. Bagi saya, (olahraga) adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Olahraga membuat saya tetap fokus. Olahraga membuat saya kuat secara fisik dan mental,” ucap Kardashian, dilansir dari Page Six, Kamis (21/8/2025). Berikut beberapa cara Khloe Kardashian mengelola stres melalui olahraga dan gaya hidup sehatnya, seperti dilansir dari People, Kamis (21/8/2025).
Rahasia Khloe Kardashian mengatasi stres
1. Olahraga tak hanya untuk tubuh, tapi juga pikiran
Khloe menekankan, motivasinya rajin berolahraga bukan semata-mata mengejar bentuk tubuh. “Latihan saya juga tentang kejernihan untuk pikiran dan jiwa,” ujar Khloe. Bahkan, ia mengingatkan pengikutnya agar menjadikan olahraga bagian dari perjalanan pribadi, bukan sekadar kompetisi. Psikolog olahraga, Dr. Elizabeth Lombardo menuturkan, olahraga membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati sekaligus mengurangi hormon stres, seperti kortisol. “Tidak heran banyak orang merasa lebih ringan secara emosional setelah berkeringat di gym,” ujar Lombardo, disadur dari Healthline.
2. Jadikan kebugaran sebagai gaya hidup harian
Khloe mengaku awalnya tidak percaya dirinya bisa bugar. Namun saat ia mulai berolahraga untuk meredakan stres, ia justru melihat perubahan positif pada tubuh. “Saya mulai menggunakan gym sebagai pelepas stres, dan sebagai efek sampingnya, saya mulai menurunkan berat badan,” jelas dia. Saat ini, adik selebritas Kim Kardashian ini menjadikan olahraga sebagai rutinitas harian yang terintegrasi dengan pola makan sehat. Pendekatan ini sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yang menyarankan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
3. Memberi waktu pada diri sendir
Usai melahirkan putrinya, True, Khloe sempat ingin langsung kembali ke rutinitas gym. Namun, tubuhnya memberi sinyal berbeda, alhasil ia memilih untuk menundanya untuk beberapa waktu. “Pada hari pertama, saya merasa tidak sanggup. Saya bahkan kehabisan napas untuk hal-hal sederhana,” kenangnya. Menurut pakar kebugaran Gunnar Peterson, yang juga melatih Khloe, kunci pemulihan pasca-persalinan adalah kesabaran.
“Kondisi tubuh setiap orang berbeda. Fokuslah pada progres kecil dan jangan bandingkan diri dengan orang lain,” kata Peterson.
4. Merawat kesehatan mental lewat me time
Selain berolahraga, kakak dari Kendall Jenner dan Kylie Jenner ini juga menekankan pentingnya waktu pribadi untuk menjaga kewarasan di tengah padatnya jadwal. “Saya tipe orang yang butuh waktu sendiri untuk melepas penat. Saya senang berendam di bathtub sambil menonton acara ringan,” ucap perempuan berusia 41 tahun itu. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat membantu menyeimbangkan energi mental, terutama bagi mereka yang hidup di lingkungan penuh tekanan.
5. Dikelilingi orang-orang positif
Ibu dua anak itu mengaku, ia memilih hanya bersama orang-orang yang mendukung dan memberikan energi baik.
“Saya suka mengelilingi diri dengan keluarga dan teman yang memotivasi,” ujarnya. Hal ini terbukti penting, sebab riset dari Journal of Health Psychology menunjukkan, dukungan sosial dapat memperkuat efek positif olahraga terhadap stres dan depresi.
6. Fokus pada rasa, bukan angka di timbangan
Bagi Khloe, ukuran tubuh atau berat badan bukanlah tujuan utama. Ia memiliki tujuan yang terfokus pada kebugaran dan apa yang dirasa ketika berolahraga. “Saya tidak peduli berapa berat badan saya. Yang penting bagaimana perasaan saya, apakah saya bisa naik tangga tanpa terengah-engah, apakah saya bisa berlari tanpa berhenti,” katanya.
Pendekatan ini mencerminkan filosofi body positivity yang saat ini banyak didorong oleh pakar kesehatan mental yakni menekankan fungsi tubuh dan kesejahteraan, bukan sekadar penampilan fisik. Perjalanan Khloe Kardashian menunjukkan, olahraga bisa menjadi lebih dari sekadar rutinitas fisik.
Sumber : Kompas.com
