SMARTPEKANBARU.COM- Pelestarian bahasa daerah dinilai perlu mendapat dukungan penuh dari sekolah. Guru diharapkan mengajarkan kembali materi yang diperoleh dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama kepada siswa maupun rekan guru.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu, melalui Kepala Bidang SMP, Dafri S.Ag, MM saat membuka Bimtek Guru Utama Revitalisasi Bahasa Melayu Riau di Pasirpengaraian, Senin (11/8/2025). Kegiatan itu berlangsung hingga Rabu (13/8/2025).
Dafri menjelaskan, peserta bimtek menerima tujuh materi dari penutur jati atau maestro. Materi tersebut meliputi pidato, komedi tunggal, puisi, cerpen, Arab Melayu, mendongeng, dan syair.
“Semua materi ini wajib diimbaskan kepada siswa dan guru agar bahasa daerah tetap terjaga,” ujarnya.
Ia menambahkan, setelah pengimbasan akan digelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten dan provinsi. Ajang ini diharapkan menjadi wadah bagi siswa Rokan Hulu untuk berprestasi dalam bidang sastra daerah.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Dr. Umi Kulsum, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, revitalisasi bahasa daerah merupakan program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Selain itu, ada tiga program prioritas lain yakni literasi kebahasaan dan kesastraan, internasionalisasi bahasa Indonesia, dan kedaulatan bahasa Indonesia.
Tahun ini, kata Umi, program revitalisasi bahasa daerah dilaksanakan di empat kabupaten, yakni Bengkalis, Siak, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu. Kegiatan dimulai dengan bimtek, dilanjutkan pengimbasan, dan diakhiri dengan FTBI.
Bimtek yang berlangsung 11–13 Agustus 2025 ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Arnita, S.Pd., M.AP., yang membawakan materi pidato berbahasa Melayu Riau, Muslim, M.Hum., M.Sn., dengan materi komedi tunggal, Murparsaulian, M.A. (cerpen), Siti Salmah (puisi), Erni Lestari, A.Md. Sn., S.Pd. (syair), Junaidi Syam (Arab Melayu), dan Nuratika, S.Hum., M.Pd. (mendongeng).
Pada hari pertama, peserta mempelajari pidato dan komedi tunggal. Arnita menekankan bahwa pidato dalam bahasa daerah harus terstruktur dengan pembukaan, isi, dan penutup, serta dapat mengangkat ragam dialek Melayu Riau di Rokan Hulu. Sementara itu, Muslim mengajak peserta memanfaatkan keragaman budaya dan kisah sehari-hari sebagai sumber ide dalam komedi tunggal.
Sumber : Tribunpekanbaru.com