SMARTPEKANBARU.COM- Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing, alergen, bakteri, hingga virus dari saluran pernapasan. Namun, ketika batuk terasa mengganggu, ada sejumlah bahan alami yang bisa digunakan sebagai pereda. Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2025), menjelaskan bahwa beberapa bahan rumahan terbukti dapat membantu meredakan gejala batuk.
Pilihan pereda batuk alami
Menurut Santi, berikut adalah beberapa bahan alami yang bisa digunakan sebagai pereda batuk.
Jahe
Jahe segar atau bubuk dapat mengendurkan otot saluran napas, meredakan pembengkakan, sekaligus bertindak sebagai anti radang dan antibakteri.
“Ambil sekitar satu ruas jari atau 20–40 gram jahe segar, rebus atau seduh dengan air panas 10–15 menit, lalu minum selagi hangat,” ujar Santi.
Madu
Madu bisa dikonsumsi langsung, dicampur air hangat, atau dioleskan ke roti. Takaran yang dianjurkan sekitar dua sendok teh. Namun, konsumsi pada penderita diabetes sebaiknya dikonsultasikan ke dokter, dan tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 1 tahun. Kunyit Selain sebagai bumbu masakan,
kunyit
juga berfungsi anti radang, antioksidan, dan antibakteri. Konsumsi kunyit lebih baik bila ditambah lada hitam untuk meningkatkan penyerapan zat aktif.
Daun mint
Bisa diminum sebagai seduhan, dicampur dalam infused water, atau diblender bersama buah.
Lemon atau jeruk nipis
Perasan lemon sebaiknya ditambahkan saat air sudah hangat agar kandungan vitamin C tidak berkurang.
Nanas
Kandungan bromelain dalam nanas membantu mengencerkan dahak dan meredakan batuk akibat alergi atau asma.
Daun timi
Seduhan daun timi dapat diminum dengan tambahan madu. Selain bahan alami tersebut, batuk juga bisa diringankan dengan minuman hangat, masakan berkuah, terapi uap air hangat dengan minyak esensial, berkumur air garam, atau penggunaan balsam mengandung mentol/eukaliptus
Kapan harus ke dokter?
Meski bahan alami dapat membantu, Santi menegaskan agar segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan jika batuk tidak reda lebih dari satu minggu, disertai dahak kental berwarna kuning-hijau, batuk darah, kesulitan bernapas, hingga nyeri dada. “Segera konsultasi ke dokter bila batuk berkepanjangan disertai gejala berat. Penanganan medis diperlukan untuk mencegah kondisi lebih serius,” jelasnya.
Sumber : Kompas.com