SMARTPEKANBARU.COM- Kompleks Perumahan Abdi Praja di Jalan Raja Kecik, Kelurahan Kampung Rempak, yang selama ini identik sebagai kediaman resmi pejabat, akan dibuka untuk masyarakat.
Bupati Siak, Afni Z menyebut langkah ini sebagai wujud keterbukaan kepemimpinannya, sekaligus menamai ulang rumah dinasnya menjadi Kompleks Rumah Rakyat.
Peresmian akan berlangsung pada 18 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Gerbang besi hitam yang biasanya dijaga dengan protokol ketat akan dibuka lebar.
Masyarakat dari berbagai kecamatan dipersilakan masuk, mulai dari ibu-ibu yang berolahraga, komunitas muda yang berkegiatan seni, hingga pedagang kecil yang menjajakan makanan.
“Insya Allah 18 Agustus Komplek Perumahan Abdi Praja akan berganti nama menjadi Komplek Rumah Rakyat. Di sini semuanya adalah rumah rakyat, kami ini mengabdi untuk rakyat,” kata Afni, Rabu (13/8/2025).
Afni menegaskan, seorang pemimpin harus terlihat, terjangkau, dan dekat dengan rakyat. Karena itu, ia memutuskan rumah dinas akan dibuka sekali sebulan bagi masyarakat atau komunitas yang ingin beraudiensi. Jadwal pertemuan akan diatur Bagian Umum dan Protokol agar kunjungan berjalan tertib.
Di hari peresmian, suasana komplek akan dikemas meriah. Halaman luas menjadi arena senam pagi, anak-anak bermain gobak sodor, dan remaja menikmati pemutaran film karya kreator lokal. Balairung Datuk Empat Suku akan menggelar nonton bareng, panggung kecil menghadirkan musik live, dan pelaku UMKM menampilkan produk mereka. Semua kegiatan terbuka gratis untuk umum.
“Menjadi pimpinan itu harus siap didatangi masyarakatnya,” ujar Afni.
Ia juga berencana menambah fasilitas di kompleks, seperti taman, jalur jogging, dan ruang terbuka ramah keluarga.
Meski begitu, Afni mengingatkan setelah peresmian, akses ke komplek akan kembali diatur, mengingat statusnya sebagai aset negara.
“Tanggal 18 itu kami bebaskan. Setelah itu akan kita atur lagi,” katanya.
Bagi sebagian orang, rumah dinas bupati adalah simbol kekuasaan. Namun, Afni ingin menjadikannya simbol keterbukaan dan kedekatan dengan warga, tempat pemimpin dan rakyat dapat bertemu tanpa sekat, di halaman yang sama, di bawah langit yang sama.
Sumber: Tribunpekanbaru.com