SMARTPEKANBARU.COM – Calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P pengganti Hasto Kristiyanto harus memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan mampu menjadi jembatan komunikasi antara PDI-P dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Peneliti Senior Bidang Politik BRIN, Lili Romli, mengatakan posisi sekjen dalam partai sangat penting dan strategis.
Selain menjadi kepanjangan tangan ketua umum, sekjen juga berperan sebagai juru bicara partai serta penghubung komunikasi dengan pihak eksternal.
“Untuk kasus PDI-P, tampaknya memang tidak mudah mencari sosok sekjen yang tepat karena bukan hanya harus memiliki chemistry dengan Ibu Megawati, tetapi juga sosok sekjen yang bisa membangun jembatan komunikasi antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati,” ujar Lili saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (13/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Lili pun menilai peluang Hasto untuk kembali menjabat sekjen cukup kecil.
Alasannya, meski telah mendapat amnesti, kasus hukum yang pernah dialami Hasto berpotensi merugikan citra partai.
“Bukan terkait kapasitas (Hasto), tetapi citra partai akan kurang baik bila diangkat kembali,” kata Lili.
Hasto dianggap terlalu nge-gas
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politica Agung Baskoro memandang rangkap jabatan Megawati sebagai ketua umum sekaligus sekjen untuk memberi waktu bagi Hasto memulihkan posisi politiknya.
Selain itu, dia menilai rangkap jabatan tersebut juga menunjukkan orientasi baru PDI-P sebagai penyeimbang, bukan oposisi.
Sikap ini, kata Agung, kurang pas dengan gaya politik Hasto yang cenderung “nge-gas”. “Sehingga arah baru ini kurang pas dengan langgam politik Mas Hasto yang cenderung ‘nge-gas’. Kecuali Mas Hasto siap bermetamorfosis politik untuk juga ‘nge-rem’ saat merespons berbagai dinamika kebijakan-politik kebangsaan yang hadir,” ungkap Agung.
Sekjen PDI-P pengganti Hasto
Diberitakan sebelumnya, dalam pelantikan pengurus DPP PDI-P periode 2025–2030, Sabtu (2/8/2025), Megawati menempatkan 37 nama di posisi strategis.
Namun, kursi Sekjen masih kosong dan untuk sementara dipegangnya sendiri.
“Sekretaris Jenderal belum diputuskan oleh Ibu. Jadi Ibu masih merangkap,” kata Ketua Steering Committee Kongres, Komarudin Watubun, yang kembali menjadi Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan.
Ketua DPP PDI-P, Ribka Tjiptaning, meyakini rangkap jabatan tersebut hanya sementara.
Ia menilai langkah itu sekaligus menjadi kesempatan bagi Megawati untuk merehabilitasi nama Hasto.
“Ibu kan orangnya ingin merehabilitasi juga. Hasto tidak terstigma karena korupsi. Itu penting ya. Ini kan pembelajaran politik juga,” kata Ribka.
Dia menepis kemungkinan Megawati akan merangkap jabatan itu selama lima tahun. “Enggak lah,” tegasnya.
Sumber : Kompas.com