SMARTPEKANBARU.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Riau membantah keras isu yang menyebutkan relawan Jokowi ikut serta dalam rapat wacana Provinsi Riau merdeka.
Bantahan itu disampaikan menyusul beredarnya sebuah podcast di YouTube yang menyinggung dugaan keterlibatan relawan dalam rencana deklarasi tersebut.
Dalam podcast berjudul “Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra: Pendukung Jokowi Membabi Buta Melawan Prabowo”, seorang mantan anggota BIN menjadi bintang tamu dan mengungkap adanya dugaan relawan Jokowi ingin melaksanakan deklarasi Riau merdeka.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD Projo Riau, Ary Okta Maulana, meminta agar narasi yang berpotensi memecah belah masyarakat Riau tidak disebarkan.
“Ya, saya sudah menonton podcast tersebut. Kami selaku relawan Projo Riau dengan tegas membantah terlibat dalam rapat untuk mendeklarasikan Riau merdeka. Saya minta kepada beliau yang merupakan purnawirawan TNI untuk tidak memecah belah masyarakat Riau yang saat ini hidup bersatu, damai, dan aman,” ujar Ary, Jumat (8/8/2025).
Ary juga menegaskan bahwa pihaknya, baik sebagai relawan Jokowi maupun masyarakat Riau, mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memimpin Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Ia menilai perbedaan politik seharusnya tidak menjadi alasan untuk menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.
Dalam tayangan tersebut, isu Riau merdeka disebut muncul akibat ketidakpuasan pendukung Jokowi terhadap kebijakan amnesti dan abolisi yang dikeluarkan Presiden Prabowo kepada beberapa terdakwa.
Menanggapi hal ini, Ary menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut.
“Amnesti dan abolisi itu bertujuan untuk persatuan Indonesia. Jangan ada lagi politik adu domba. Mari kita fokus pada masa depan Indonesia dan bersatu mendukung pemerintahan,” tegasnya.
Ary juga mengimbau masyarakat, khususnya di Riau, agar tidak mudah terpengaruh oleh pemberitaan atau isu yang belum jelas kebenarannya.
“Saring dulu sebelum sharing atas informasi yang diterima. Jangan sampai kita terjebak dalam penggiringan opini yang bisa memecah belah,” pesannya.
Menanggapi fenomena One Piece yang sempat dikaitkan dengan gerakan makar, Ary menegaskan hal itu hanyalah kreativitas anak muda pecinta anime dan tidak ada hubungannya dengan politik.
“Apalagi kalau dikaitkan dengan gerakan relawan yang terstruktur untuk melawan pemerintahan Prabowo-Gibran, itu sama sekali tidak benar,” ujarnya.
Ia kembali menekankan agar semua pihak mengedepankan persatuan dan menjaga kondusivitas, terutama di tengah peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Riau.
“Jangan ada pihak-pihak yang memanfaatkan momen ini untuk memecah belah. Mari kita rayakan dengan semangat kebersamaan,”tegasnya.
Sebagaimana dalam podcast Sri Rajasa Chandra dalam channel YouTube Forum Keadilan disebutkannya dua pekan lalu relawan Jokowi di Riau mengadakan rapat untuk menggaungkan kembali Riau merdeka dengan menemui pentolan-pentolan lama sebelumnya.
Sumber : Tribunpekanbaru.com