Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Mengintip Peluang Bisnis 2025, Podcast Eksklusif Bersama Om Sang EVENT
  • Pemkot Pekanbaru Gelar Sweeping Anak Stunting untuk Tekan Angka Gizi Buruk Government
  • Pemko Pekanbaru Bakal Buat Regulasi Tentang Pasar Kaget Ordinary News
  • Unggul Dalam Operasi Migas, PHR Pamerkan Inovasi AI di FORDIGI Summit 2024 Business Today
  • Tim Voli Satpol PP Riau Sabet Juara Piala Wali Kota Pekanbaru Usai Tumbangkan Telkomsel EVENT
  • Pansel Gelar Seleksi Calon Pimpinan BRK Syariah, Batas Akhir 6 Agustus Economy
  • Universitas di Riau Gandeng Badan Bahasa Kemendikdasmen untuk Kolaborasi Strategis News Update
  • Dana TKD 2026 Dipangkas Hingga Rp 277 Miliar, Bupati Zukri: Ruang Fiskal Pelalawan Semakin Sempit Ordinary News

Jalani Pengobatan Baru, Pasien Kanker Otak Alami “Kesembuhan”

Posted on 11 Agustus 202511 Agustus 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Seorang pasien kanker asal New Jersey, Amerika Serikat, mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya berkat terapi kanker baru. Pamela Goldberger, 65 tahun, mengetahui pada tahun 2023 bahwa ia menderita glioblastoma, tumor otak yang ganas dengan angka harapan hidup rendah, rata-rata hanya 14 hingga 16 bulan bahkan setelah operasi. Dalam wawancara dengan Fox News Digital, Goldberger menceritakan bahwa gejala awal kankernya tidak terlalu terasa, selain mual yang hebat.  Hingga pada suatu malam saat makan dengan keluarganya, ia malah menggunakan garpunya sebagai pisau dan pisaunya sebagai garpu. Menyadari ada yang aneh dengan dirinya, Goldberger pergi ke UGD untuk menjalani tes neurologis, termasuk MRI dan pemindaian CAT, yang hasilnya menunjukkan dengan jelas adanya tumor otak.

Mendengar berita ini sungguh memilukan. Dunia kami seakan berhenti,” ujarnya. “Kami punya dua cucu kecil, dan [saya pikir] saya tidak akan pernah punya kesempatan untuk melihat mereka tumbuh dewasa. Itu sangat menyedihkan,” katanya. Goldberger lalu dirawat di rumah sakit dan dijadwalkan menjalani operasi otak beberapa hari kemudian.

Operasi merupakan pengobatan standar untuk kanker otak yang sangat agresif ini, tetapi dokter bedah saraf di RS Universitas Cooper di Camden, New Jersey, menawarkan Goldberger pilihan terapi yang berbeda. Ia meminta Goldberger untuk mempertimbangkan bergabung dalam uji klinis terapi sel dendritik individual yang dapat membantu mengobati glioblastoma. Setelah berdiskusi dengan keluarga Goldberger setuju untuk berpartisipasi.

Setelah operasi pengangkatan tumor, Goldberger memulai kemoterapi dan radiasi selama enam minggu, dan beberapa minggu kemudian dilanjutkan dengan terapi sel investigasi selama enam minggu. Proses tersebut diikuti dengan kemoterapi pemeliharaan selama satu tahun lagi untuk memastikan tidak ada lagi sel kanker. Meskipun proses penyembuhannya “sangat bertahap,” Goldberger mengatakan ia mulai merasa seperti dirinya sendiri lagi setelah kemoterapi oral berakhir. Sekarang, 2,5 tahun setelah diagnosisnya, ia hidup, sehat, dan dapat melanjutkan hobinya bermain tenis beberapa kali seminggu.

Detail uji klinis

Menurut Dr. Joseph Georges, ahli bedah saraf di Rumah Sakit Universitas Banner di Phoenix, Arizona, yang memimpin uji klinis tersebut, angka harapan hidup dan pengobatan kanker glioblastoma belum ada kemajuan dalam 20 tahun.

“Tumor ini sangat bermutasi dan terdapat populasi sel yang berbeda untuk setiap pasien,” ujarnya kepada Fox News Digital.  “Tumor ini juga sangat efektif dalam melumpuhkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerangnya.”

Dalam uji coba pengobatan baru ini, dokter mempersiapkan sistem imun untuk mendeteksi dan membunuh sel tumor dengan membuat vaksin langsung dari tumor pasien, yang dikumpulkan selama operasi pengangkatan tumor. “Kami mengambil semua jenis sel tumor yang beragam ini, lalu kami mengajari sistem imun cara menyerang tumornya, bahkan sel-sel kecil yang lolos dari reseksi bedah,” kata Georges. Terapi ini, yang menggunakan sel dendritik yang diambil dari pasien, sudah diberikan kepada 16 orang berusia antara 47 dan 73 tahun yang baru didiagnosis glioblastoma, termasuk Goldberger. Setelah menjalani kemoterapi dan radiasi, para pasien menerima tiga rangkaian suntikan setiap dua minggu, disertai suntikan mingguan obat interferon pegilasi (sejenis protein yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh). Uji klinis fase 1 menunjukkan hasil positif secara keseluruhan, menurut siaran pers dari Diakonos Oncology, kelompok yang mengembangkan pengobatan yang disebut DOC1021 (dubondencel) tersebut.

Para peneliti mencatat respons imun yang positif dan peningkatan angka harapan hidup setelah terapi. Pengobatan ini juga terbukti aman dengan efek samping minimal, bahkan pada dosis tinggi. “Paling banter, kami berharap tumornya tetap stabil dan tidak tumbuh, tetapi kami justru melihat tumor menghilang pada beberapa orang melalui MRI mereka,” ujar Georges kepada Fox News Digital. Ia mengatakan hal itu merupakan sesuatu yang tidak dokter lihat sebelumnya pada glioblastoma.

“Sungguh menakjubkan,” katanya. Meskipun Goldberger masih rutin memeriksakan diri ke dokter, ia melaporkan bahwa ia merasa “baik” dan menikmati waktu bersama cucu-cucunya, bermain tenis, makan siang bersama teman-teman, membaca, berbelanja, dan berwisata.

Sumber : Kompas.com

Health

Navigasi pos

Previous Post: Relawan Prabowo-Gibran Serukan Persatuan, Tolak Isu Riau Merdeka
Next Post: Tokoh Pemuda Kari Nahkodai DPC Perindo Kuansing, Siap Hadapi Pemilu 2029

Related Posts

  • Mengenal Kanker Prostat Agresif yang Diidap Mantan Presiden AS Joe Biden Health
  • Patroli BPOM: Obat Batuk Sirup Coldrif & Nextro-DS yang Picu Kematian di India Tak Ada di Indonesia Health
  • Ultra-Processed Food Bisa Turunkan Kualitas Sperma Laki-Laki, Ini Penelitiannya Health
  • Minuman Manis Bisa Tingkatkan Risiko Fatty Liver, Ini Penelitiannya Health
  • Studi: Puasa Intermittent 8 Jam Lebih Ampuh dari Diet Ketat, Berat Badan Turun dan Bertahan Setahun Health
  • Kelainan Mata Apa Saja Dok yang Bisa Dialami Anak-anak? Health

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul   Sep »
Follow us on:
  • Video Viral Mertua Marahi Menantu yang Melahirkan, Ini Cara Seharusnya Mertua Bersikap Lifestyle
  • Pemerintah Beri Insentif PPN DTP untuk Tiket Pesawat Ekonomi, Berlaku Mulai 1 Maret 2025 INFO PAJAK
  • Optic K-Sum Dumai tertarik beralih Layanan Jaringan ke Indibiz Telkom Indonesia Ordinary News
  • Lebih dari 600 Pelajar Karya Wisata Kunjungi PHR Journey Room Riau
  • Tiga Kandidat Direktur RSD Madani Pekanbaru Jalani Seleksi Tahap Akhir, Ini Nama-namanya Ordinary News
  • Aksi Spektakuler Timbo Ruang Antar Bintang Emas Cahaya Intan Jadi Juara Pacu Jalur 2025 Competition
  • Dexlite Naik Jadi Rp 13.850 per 1 Agustus 2025, Ini Daftar Lengkap Harganya Economy
  • Nightclubs to reopen and rule-of-six rules to end in all countries Entertainment

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme