SMARTPEKANBARU.COM – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menanggapi aksi demonstrasi tolak tunjangan DPR di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025) lalu.
Menurut JK, setiap masyarakat berhak untuk menyuarakan aspirasi mereka tentang nasib masa depan Indonesia kelak.
“Masyarakat memang mempunyai hak untuk berbicara tentang bagaimana masa depan dia, masa depan negara. Kita lihat seperti itu,” ujar JK, saat ditemui di Gedung Kampus Utama Universitas Paramadina Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, terkait para pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang ikut-ikutan demonstrasi, JK mengaku tidak mengetahui hal tersebut karena sedang berada di luar negeri.
“Saya enggak tahu (ada anak SMA ikut demo), karena saya enggak ada (di Indonesia), saya di luar (negeri),” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, massa dari berbagai elemen berkumpul di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025).
Aksi yang dikenal sebagai demo 25 Agustus 2025 ini berlangsung sejak pagi, membawa beragam tuntutan mulai dari isu RUU Perampasan Aset hingga protes atas kenaikan tunjangan DPR. Sementara itu, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memperingatkan agar aksi/demo tidak sampai mengganggu ketertiban umum.
“Jangan sampai merusak, jangan mengganggu ketertiban, jangan merugikan kepentingan orang lain,” kata Hasan, di Kantor PCO, Gedung Kwartir Nasional (Kwarnas), Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025).
Hasan menyampaikan bahwa demo sebaiknya tetap menjaga ketertiban.
Adapun merusak fasilitas umum justru bukan bagian dari kebebasan berpendapat.
“Itu berbeda dengan penyampaian pendapat, kalau misalnya, menghancurkan sesuatu itu bukan itu yang dimaksud dalam kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi,” tutur dia.
Sumber : Kompas.com