SMARTPEKANBARU.COM – Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jaelani mengatakan, Indonesia akan menyelesaikan konflik Blok Ambalat dengan cara baik-baik.
Abdul menjelaskan, Indonesia akan terus mematuhi prinsip-prinsip negara ASEAN yang menjunjung tinggi penyelesaian konflik dengan cara damai.
“Kita selalu mematuhi dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN yaitu akan selalu menyelesaikan perbedaan melalui cara-cara yang baik, itu yang terpenting,” ucap Abdul saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025).
Abdul mengatakan, untuk menyelesaikan konflik tersebut, diperlukan waktu yang cukup panjang.
Perundingan terkait hal ini sudah mencapai 43 putaran sejak tahun 2005. Namun hingga kini perundingan masih berlangsung karena memiliki kompleksitas yang cukup tinggi.
Abdul mengatakan, saat ini yang terpenting adalah bagaimana menyelesaikan perundingan secara baik.
“Kita akan melakukan perundingan dengan mengacu pada kepentingan nasional,” tutur Abdul.
Polemik terkait Blok Ambalat ini diawali dari pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia yang mengganti nama blok tersebut menjadi Blok ND6 dan ND7.
Informasi yang diterima Kompas.com, Blok Ambalat adalah blok minyak yang memiliki irisan dari perbatasan kedua negara, antara Indonesia dan Malaysia.
Presiden Prabowo Subianto pada 27 Juni 2025 telah menyampaikan joint statement terkait Blok Ambalat tersebut.
Dia mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan mengeksploitasi laut secara bersama-sama.
“Contoh, masalah Ambalat, kita sepakat bahwa sambil kita saling menyelesaikan masalah-masalah hukum kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut joint development. Apa pun yang kita temui di laut itu kita akan bersama-sama mengeksploitasinya,” jelasnya.
“Jadi kita sepakat bahwa kita ini harus bekerja untuk kepentingan bangsa dan rakyat kita masing-masing,” imbuh Prabowo.
Namun secara sepihak pemerintah Malaysia kembali mengubah Blok Ambalat dengan sebutan ND7 dan ND6.
Sumber : Kompas.com