SMARTPEKANBARU.COM – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Nasaruddin Umar mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden RI Prabowo Subianto bertujuan memberantas akar kemiskinan di Indonesia.
“Tidak boleh bapak ibunya mungkin kurang pintar, maka anaknya juga mau mewarisinya? Kan tidak. Anak orang miskin tidak boleh melahirkan anak yang miskin. Anak orang miskin harus menjadi kaya nanti. Itu cita-cita Bapak Presiden Prabowo,” ujar Nasaruddin saat ditemui di Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat merupakan dua langkah yang ditempuh Prabowo untuk mempercepat pengentasan kemiskinan.
Lewat dua program prioritas tersebut, Nasaruddin yakin kelak di Indonesia tidak ada lagi anak-anak yang terlahir menjadi calon orang miskin.
“Kita berterima kasih kepada Presiden, tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah, tidak ada lagi anak-anak yang menjadi calon orang miskin,” ucapnya.
“Kalau bapak ibunya miskin, tidak boleh anaknya miskin. Harus melahirkan anak-anak orang kaya, harus melahirkan anak-anak pintar,” sambung Menag.
Ia memastikan, tidak ada anak-anak sekolah di Indonesia, baik itu sekolah umum, madrasah, pesantren, atau sekolah keagamaan, yang tidak mendapatkan makan bergizi.
“Insyaallah seluruh anak sekolahan, madrasah maupun di sekolah, di SD sampai di tingkat SMA itu nanti akan mendapatkan gratis. Bahkan yang di Sekolah Rakyat itu makanannya tiga kali,” jelasnya.
Selain MBG, Sekolah Rakyat juga entaskan kemiskinan
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pernah menyebut Sekolah Rakyat sebagai miniatur pengentasan kemiskinan terpadu.
Sekolah Rakyat memadukan berbagai program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan, Koperasi Merah Putih, hingga 3 Juta Rumah.
“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak. Mari kita sukseskan program ini, di masa depan anak-anak dari keluarga tidak mampu akan menjadi anak-anak hebat,” tegas Gus Ipul saat mengunjungi Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 1 Cirebon, Rabu (13/8/2025).
Sebagai informasi, mekanisme pemberian MBG di Sekolah Rakyat dijalankan berbeda dengan sekolah umum.
MBG dilaksanakan tiga kali sehari, sarapan pagi, makan siang, dan makan malam, serta ditambah dua kali kudapan.
Sumber : Kompas.com