SMARTPEKANBARU.COM – Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara meminta seluruh jajarannya memaksimalkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) demi kesejahteraan transmigran.
Arahan itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Kementerian Transmigrasi (Kementrans) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan dinas terkait di Lombok, NTB, Jumat (29/8/2025).
Anggaran yang telah dialokasikan harus diserap dan dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya. “Arahan Presiden Prabowo jelas. Lakukan efisiensi, arahkan ke program yang betul-betul menyentuh rakyat, dan cegah kebocoran,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).
Menteri Iftitah menjelaskan, Presiden telah menyetujui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebesar Rp 2,55 triliun untuk Kementrans pada Selasa (18/2/2025).
Namun, karena Kementrans baru dibentuk dan regulasinya harus dibenahi, sebagian anggaran tidak dapat dieksekusi tepat waktu sehingga langsung dikembalikan lagi ke negara. Apalagi, anggaran tersebut baru dicairkan pada Selasa (1/7/2025).
“Kami mengembalikan Rp 777 miliar ke negara agar anggaran tersebut betul-betul bisa diselamatkan dan penyerapannya lebih maksimal,” ungkap Menteri Iftitah.
Menteri Iftitah pun meminta koordinasi yang erat antara Kementrans dengan pemda. Menurutnya, sinergi memiliki peran signifikan dalam mendukung keberhasilan program.
Hal itu mengingat jumlah sumber daya manusia (SDM) di kementerian ini masih terbatas, sedangkan kebutuhan di lapangan cukup besar.
Pada kesempatan sama, Menteri Iftitah menjelaskan bahwa pihaknya telah mengirimkan 2.000 peneliti dalam program Tim Ekspedisi Patriot (TEP). Mereka terdiri dari mahasiswa S1, S2 dan S3 serta para dosen hingga guru besar yang dikirim ke 154 kawasan transmigrasi.
Program TEP merupakan bagian dari strategi baru pembangunan kawasan transmigrasi. Fokus program ini bukan lagi pada pemindahan penduduk, melainkan pengembangan wilayah transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Transmigrasi hari ini tidak sekadar memindahkan orang, tetapi membangun kawasan sebagai pusat ekonomi yang memberi manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sumber : Kompas.com