SMARTPEKANBARU.COM-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) resmi meluncurkan Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal di Jakarta, Selasa (19/8).
Kampanye ini digelar sebagai langkah nyata memperkuat perlindungan masyarakat, meningkatkan kewaspadaan publik, sekaligus menegaskan komitmen kolektif seluruh otoritas, kementerian/lembaga, dan industri jasa keuangan dalam menghadapi maraknya penipuan digital (scam) serta aktivitas keuangan ilegal.
Peluncuran dilakukan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bersama sejumlah pejabat tinggi, antara lain Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Kepala BNPT Eddy Hartono, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi, serta Ketua AFTECH Pandu Sjahrir.
Ancaman Scam Kian Serius
Dalam sambutannya, Mahendra Siregar menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menekan laju penipuan digital yang terus meningkat.
“Keberhasilan memberantas scam hanya bisa dicapai dengan sinergi yang kuat, literasi yang luas, serta komitmen seluruh ekosistem. Melalui kampanye ini kita ingin membangun keuangan yang lebih aman, inklusif, dan berkeadilan,” ujarnya.
Data terbaru Indonesia Anti-Scam Center (IASC) per 17 Agustus 2025 menunjukkan ancaman scam semakin serius. Tercatat:
- 225.281 laporan masuk, terdiri dari 139.512 laporan melalui pelaku usaha dan 85.769 laporan langsung ke IASC.
- 359.733 rekening terverifikasi, dengan 72.145 rekening berhasil diblokir.
- Total kerugian korban mencapai Rp4,6 triliun, sementara Rp349,3 miliar dana berhasil diamankan.
Literasi Publik Jadi Garda Depan
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi menekankan pentingnya literasi masyarakat sebagai benteng pertama.
“Tiga kunci kampanye ini adalah sinergi lintas sektor, edukasi publik, dan partisipasi masyarakat. Semua pihak harus bergerak bersama agar kampanye anti-scam ini berhasil,” jelasnya.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menambahkan bahwa kerja kolaboratif sudah dimulai sejak hampir setahun lalu. “Alhamdulillah Anti-Scam Center kini sudah beroperasi dengan baik. Kesadaran masyarakat tetap penting untuk melindungi diri dan segera melapor bila terjadi penipuan,” tegas Meutya.
Hal senada disampaikan Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi yang meminta masyarakat segera melapor bila menjadi korban. Menurutnya, pelaporan cepat memudahkan pelacakan rekening maupun URL yang digunakan pelaku.
Dukungan Lintas Lembaga dan Internasional
Satgas PASTI beranggotakan 21 kementerian/lembaga, termasuk OJK, Bank Indonesia, PPATK, Kejaksaan Agung, Polri, BIN, hingga BNPT. BNPT sendiri menyoroti kaitan antara scam dan potensi pendanaan terorisme.
Ketua AFTECH Pandu Sjahrir menyebut kampanye nasional ini sebagai terobosan penting. “Isu scam sudah menjadi persoalan sosial besar. Kolaborasi industri, regulator, dan pemerintah sangat dibutuhkan. Peran media juga penting untuk menjaga keberlanjutan gerakan ini,” ujarnya.
Kampanye ini mengusung empat langkah utama:
- Pencegahan melalui literasi dan kampanye masif berkelanjutan.
- Percepatan penanganan laporan lewat strategi co-location di IASC.
- Penegakan hukum dengan koordinasi antarotoritas dan aparat.
- Kolaborasi internasional menghadapi kejahatan keuangan lintas negara.
Peluncuran juga dirangkaikan dengan Seminar Internasional “Preventing and Combating Financial Scams”menghadirkan pembicara dari Singapore Police Force Anti-Scam Command dan UNODC. Melalui forum ini, Indonesia berharap memperkuat jejaring global serta mengadopsi praktik terbaik untuk menghadapi kejahatan keuangan lintas batas.