SMARTPEKANBARU.COM – Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI, berulang kali menyinggung soal kesejahteraan rakyat yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) tahun 1945.
Prabowo menekankan bahwa rakyat harus sejahtera. Jika tidak, maka Indonesia disebut gagal sebagai negara merdeka.
“Kita akan berhasil sebagai negara merdeka kalau rakyat kita sejahtera. Karena itu, marilah kita bekerja sama,” kata Prabowo dalam pidato kenegaraan perdananya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Oleh karena itu, Kepala Negara mengajak seluruh elemen bangsa bersatu untuk membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat.
Bahkan, Prabowo menyebut bahwa dalam upaya mencapai kesejahteraan rakyat itu, kritik kepada pemerintah diperlukan.
“Kita berbeda-beda boleh tapi satu tujuan kita. Silahkan yang berada di luar pemerintah tidak ada masalah, terima kasih, kita butuh koreksi, kita butuh pengawasan, kita butuh kritik walaupun kadang-kadang kritik itu menyesakan juga tapi enggak ada masalah. Jangan berhenti ktirik,” ujarnya.
Kepada partai koalisi pemerintah, Prabowo juga meminta untuk bersikap kritis sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja pemerintah yang bertujuan mensejahterakan rakyat.
“Saya juga minta dari Koalisi kita. Tetap di dalam koalisi, harus berani mengawasi, harus berani mengoreksi, tidak boleh ada yang merasa lebih kuat dari hukum, tidak boleh ada yang merasa tidak dapat diatur, tidak dapat di periksa. Saya kira itu yang ingin saya sampaikan terima kasih sidang Majelis yang terhormat. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80,” katanya.
Capaian Pemerintah
Lebih lanjut, dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan capaian pemerintah selama sembilan hingga 10 bulan terakhir. Terutama, terkait dengan program prioritas untuk mengatasi kemiskinan dan mensejahterakan rakyat.
Dia menjabarkan bahwa penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai 20 juta orang, yang terdiri dari anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Menurut Prabowo, capaian tersebut sangat membanggakan jika dibandingan negara lain. Dia mencontohkan, Brasil yang mencapai 40 juta orang penerima makan gratis dalam 11 tahun. “Dalam tujuh bulan kita berhasil mencapai apa yang negara-negara lain butuh belasan tahun. Saya telah jumpa dengan Presiden Brasil dan mantan Presiden Brasil, Brasil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta makan bergizi gratis,” ujarnya.
Untuk itu, Prabowo secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan seluruh jajarannya
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada lembaga atau instansi yang mendukung program MBG, seperti TNI, Polri, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, ormas-ormas, koperasi-koperasi, dan yayasan-yayasan.
Capaian berikutnya adalah program Sekolah Rakyat yang sudah terbangun 100 sekolah. Kemudian, ditargetkan menjadi 200 Sekolah Rakyat pada 2026, dan 300 Sekolah Rakyat pada 2027.
Selanjutnya, program Cek Kesehatan Gratis sudah dimanfaatkan lebih dari 18 juta masyarakat sejak diluncurkan pada awal Februari 2025.
Terakhir, Prabowo menjabarkan bahwa pemerintah berhasil mendirikan 80.000 koperasi desa dan koperasi kelurahan merah putih untuk mengatasi perputaran uang yang terkonsentrasi di ibu kota dan kota-kota besar.
“Koperasi di setiap desa akan meningkatkan ekonomi desa dan menciptakan jutaan lapangan kerja. Koperasi desa kelurahan juga akan meringankan beban hidup masyarakat kita dengan menjual beras murah, minyak goreng murah, LPG bersubsidi, pupuk bersubsidi sesuai dengan harga jual,” kata Prabowo.
Sumber : Kompas.com