SMARTPEKANBARU.COM- Nilai tukar rupiah terhadao dollar AS di pasar spot berakhir turun tipis pada penutupan perdagangan Jumat (8/8/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,04 persen menjadi Rp 16.293 per dollar AS dari sebelumnya Rp 16.287 per dollar AS.
Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas mengatakan pelemahan rupiah dipengaruhi posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir Juli 2025 yang menurun menjadi 152 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Pada Juni 2025, cadev tercatat sebesar 152,6 miliar dolar AS.
“Sebagian disebabkan oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi BI (Bank Indonesia) di pasar valuta asing,” kata Taufan Dimas seperti dikutip dari Antara.
Kendati begitu, persepsi terhadap stabilitas makro ekonomi Indonesia secara umum masih cukup kuat, sehingga membantu menopang nilai tukar rupiah.
Komitmen BI untuk menjaga kestabilan kurs juga dianggap tetap stabil, yang tercermin dari langkah intervensi melalui pasar spot dan instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Melihat sentimen dari global, pelemahan rupiah terjadi menyusul penguatan teknikal dollar AS secara terbatas setelah indeks indeks dolar terkoreksi hampir 0,7 persen dalam sepekan akibat ekspektasi pelonggaran kebijakan suku bunga The Fed menyusul pelemahan data ketenagakerjaan dan jasa AS.
“Secara keseluruhan, rupiah bergerak di kisaran Rp 16.280 hingga Rp 16.330 per dollar AS hari ini, dengan arah yang tetap dipengaruhi oleh dinamika eksternal, terutama perkembangan ekspektasi kebijakan The Fed dan aliran dana global,” katanya.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp 16.299 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.312 per dollar AS.
Sumber : Kompas.com