Merespons aksi demonstrasi yang berlangsung pada 25, 28, 29 Agustus 2025, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak anggota DPR RI untuk mengintrospeksi diri dalam menjalankan amanah yang diberikan rakyat.
Diketahui, unjuk rasa yang memakan korban jiwa itu berawal dari kekecewaan terhadap wakil rakyat terutama terkait dengan kenaikan tunjangan DPR di tengah kesulitan masyarakat.
“Unjuk rasa ke DPR RI yang menimbulkan korban jiwa harus menjadi dorongan kuat bagi para wakil rakyat untuk segera melakukan introspeksi diri. Apakah amanah yang dititipkan masyarakat sudah dijalankan dengan baik atau masih jauh dari harapan?” ujar Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8/2025), dikutip dari Antaranews.
Kemudian, dia mengatakan, anggota DPR RI juga harus sensitif dalam mengambil keputusan mengenai pendapatan atau fasilitas yang diterima dengan menimbang kondisi ekonomi rakyat.
Oleh karena itu, Lestari mendukung agar anggaran pengganti fasilitas perumahan untuk anggota dewan dibatalkan.
Dalam keterangan, Lestasi juga menyebut, anggota DPR RI harus mawas diri dalam bermedia sosial serta berempati terhadap masalah yang dihadapi rakyat.
“DPR ke depan harus mampu membuat mekanisme agar utusan demonstran dapat diterima oleh DPR sehingga aspirasi mereka dapat langsung disampaikan,” katanya.
Lebih lanjut, Lestari menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan karena dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran aksi demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025.
Diberitakan sebelumnya, tujuh anggota Brimob telah diamankan dan diperiksa terkait insiden tewasnya Affan. Ketujuhnya juga sudah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran kode etik kepolisian.
Namun, proses kode etik masih berlangsung oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Prabowo Melayat
Sementara itu, Presiden Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Seskretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, melayat langsung ke rumah Affan pada Jumat Malam.
Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Riza Patria yang juga hadir mengatakan bahwa Presiden Prabowo memberikan rumah untuk keluarga Affan. Presiden Prabowo sendiri berada sekitar kurang lebih enam menit di dalam rumah Affan. Lalu, sempat terlihat memeluk ayah Affan.
Sebelumnya, Prabowo menegaskan bahwa telah memerintahkan insiden yang menewaskan Affan Kurniawan diusut tuntas.
“Saya sudah perintahkan agar insiden tadi malam diusut secara tuntas dan transparan,” kata Prabowo lewat keterangan video, Jumat.
Bahkan, Prabowo memastikan bahwa petugas yang terlibat bakal ditindak dengan keras dan sesuai hukum yang berlaku.
“Serta petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab seandainya diketemukan mereka berbuat di luar ketakutan dan ketentuan yang berlaku akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Dalam pesannya, Kepala Negara tidak lupa mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Affan. Kemudian, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah bakal menjamin kehidupan keluarga korban.
“Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya,” kata Prabowo.
“Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan akan memberi perhatian khusus kepada baik orang tuanya dan adik-adik dan kakak-kakaknya,” ujarnya lagi.
Kapolri Minta Maaf
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menyampaikan permintaan maaf. Pernyataan itu disampaikan Sigit usai menemui keluarga Affan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Jumat (29/8/2025) dini hari.
“Saya sampaikan ucapan duka cita mendalam kepada almarhum Affan dan juga tentunya kepada seluruh keluarga. Tadi kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf dari institusi kami atas musibah yang terjadi,” ujar Listyo Sigit pada Jumat dini hari.
Kapolri juga memastikan proses hukum bagi anggotanya yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Saya kira tadi Pak Kadiv Propam sudah menyampaikan dan saya pastikan untuk dilanjutkan. Dan tentunya saya juga minta maaf pada seluruh keluarga besar ojol dan juga masyarakat atas musibah dan peristiwa yang terjadi,” ujar Listyo Sigit.
“Proses akan selalu ada. Yang jelas evaluasi terus akan kita lakukan,” katanya lagi.
Sumber : Kompas.com