Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Virtual Reality (VR) may be the future technology that might rule the globe Featured
  • Justin Timberlake Ungkap Derita Penyakit Lyme: Kenali Gejala dan Penyebabnya Berikut Health
  • What web designers and their clients need to know about SEO Highlights
  • Mendagri: Anggaran Pemda Wajib Berdampak Langsung ke Masyarakat Government
  • Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau Riau
  • Menag: Lebih Baik Lahan Dijadikan Tempat Ibadah daripada Sarang Preman Government
  • Tiga Kandidat Direktur RSD Madani Pekanbaru Jalani Seleksi Tahap Akhir, Ini Nama-namanya Ordinary News
  • Kapan Waktu yang Tepat untuk Minum Air Rebusan Daun Kelor? Berikut Penjelasannya… Health

Waspada Chikungunya: Wabah Merebak di China, WHO Peringatkan Ancaman Global

Posted on 8 Agustus 20258 Agustus 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Lonjakan kasus chikungunya di wilayah selatan China menjadi sorotan serius otoritas kesehatan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa wabah virus chikungunya berisiko menyebar secara global dan menimbulkan dampak kesehatan masyarakat yang luas. Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 7.700 kasus chikungunya tercatat di Provinsi Guangdong, dengan sebagian besar berasal dari kota industri Foshan. Peningkatan kasus ini mendorong otoritas China untuk melakukan tindakan luar biasa, termasuk penyemprotan insektisida massal dan pemeriksaan ketat ke rumah-rumah warga untuk mencari tempat perkembangbiakan nyamuk.

Apa itu chikungunya?

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus (nyamuk harimau).

Gejalanya meliputi demam tinggi dan nyeri sendi hebat yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Meski jarang menyebabkan kematian, penyakit ini bisa sangat melemahkan penderitanya. “Chikungunya bukan penyakit yang dikenal luas, namun telah terdeteksi dan menyebar di 119 negara, menempatkan 5,6 miliar orang dalam risiko,” ungkap Diana Rojas Alvarez, pakar WHO, dalam konferensi pers di Jenewa.

Laporan dari otoritas pengendalian penyakit Guangdong menyebutkan, antara 27 Juli hingga 2 Agustus, 2.770 kasus tercatat di Foshan saja. Kasus juga dilaporkan di Guangzhou dan bahkan Hong Kong. Langkah-langkah penanggulangan pun diperketat. Di beberapa distrik, warga yang menolak kerja sama dalam pengendalian vektor dilaporkan mengalami pemutusan aliran listrik. Di sisi lain, fasilitas medis di Foshan dilengkapi kelambu dan tempat tidur khusus untuk menampung pasien chikungunya.

Meski otoritas setempat menyatakan laju infeksi mulai melambat, tantangan masih besar, terutama karena kondisi iklim yang mendukung populasi nyamuk serta risiko impor kasus dari luar negeri.

WHO: pola penyebaran mirip wabah 20 tahun lalu

WHO menegaskan bahwa pola penyebaran chikungunya saat ini mengingatkan pada epidemi besar di Samudra Hindia pada 2004-2005, yang menjangkit lebih dari setengah juta orang secara global. “Sejak awal 2025, Reunion, Mayotte, dan Mauritius telah melaporkan wabah besar. Bahkan di Reunion, diperkirakan sepertiga penduduk telah terinfeksi,” kata Rojas Alvarez. Ia menambahkan, transmisi lokal juga telah terjadi di Eropa, termasuk Prancis dan Italia. Meskipun tingkat kematian chikungunya kurang dari satu persen, WHO mengingatkan bahwa jika jumlah kasus mencapai jutaan, angka tersebut bisa berarti ribuan korban jiwa.

Ancaman perubahan iklim dan perluasan wilayah nyamuk Perubahan iklim turut memperluas jangkauan nyamuk pembawa virus. Aedes albopictus, misalnya, kini menyebar lebih jauh ke utara seiring naiknya suhu global. Nyamuk ini aktif menggigit pada siang hari, dengan puncaknya di pagi dan sore. Maka dari itu, WHO menganjurkan masyarakat di wilayah terdampak untuk menggunakan obat nyamuk, memasang kelambu, serta menghilangkan genangan air di wadah seperti pot, ember, dan kaleng bekas.

Belum ada vaksin yang tersedia secara luas

Meskipun dua jenis vaksin untuk chikungunya telah disetujui di beberapa negara, penggunaannya belum meluas secara global.

Hingga kini, penanganan kasus chikungunya masih berfokus pada pereda gejala, seperti pemberian parasetamol. WHO pun menyerukan negara-negara untuk segera meningkatkan kapasitas deteksi dini dan respons cepat agar tidak kecolongan menghadapi potensi lonjakan kasus besar.

Imbauan perjalanan dan kesiapsiagaan negara

Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan perjalanan agar warganya waspada saat bepergian ke wilayah terdampak di China.

Sementara itu, WHO belum mengeluarkan larangan atau kebijakan khusus terkait perjalanan, namun terus memantau situasi secara ketat. “Ini saatnya bertindak sebelum terlambat. Negara-negara harus bersiap lebih awal, memperkuat kapasitas pengawasan dan respons, dan menghindari terulangnya wabah besar seperti dua dekade lalu,” tegas Rojas Alvarez.

Sumber : Kompas.com

Health

Navigasi pos

Previous Post: Model AI Tampil di Majalah Vogue, Inovasi atau Ancaman untuk Model Manusia?
Next Post: Apakah Manifesting Benar-benar Bisa Terwujud?

Related Posts

  • MBG di Riau Dikawal Ketat Polisi, Pakai CCTv dan SOP Higienis Health
  • Indonesia Peringkat Tiga Kasus Kusta Terbanyak di Dunia, Pemerintah Targetkan Eliminasi 2030 Health
  • Hal ini yang Mengakibatkan Diabetes pada Anak? Berikut penjelasannya….. Health
  • Kesehatan Mental Remaja Masih Jadi Tantangan, IDAI Tekankan Peran Keluarga dan Sekolah Health
  • Mengapa Perut Terasa Sakit seperti Haid tapi Tidak Haid? Berikut Penjelasannya… Health
  • Aturan Minum Obat Cacing, Harus Diulang atau Cukup Sekali? Ini Kata Dokter Health

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Agustus 2025
S S R K J S M
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031
« Jul   Sep »
Follow us on:
  • Pajak Bertutur 2025: Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju Ordinary News
  • Rakor Sekda se-Riau Fokus Bahas Strategi Penempatan 18.725 PPPK Riau
  • Africa must cut reliance on food imports, says Nigerian billionaire Pekanbaru
  • Mata Minus pada Anak Sering Tak Disadari Orangtua, Ketahui Bahayanya Health
  • DPRD Pekanbaru Jadwalkan Pelaksanaan Reses Akhir April Ini News Update
  • Wujudkan Pekarangan Produktif, Bupati Herman dan Ketua TP. PKK Dorong Masyarakat Bertanam dan Beternak Ordinary News
  • 3 Orang Tewas Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai, Mobil Ringsek Tabrak Truk News Update
  • Tingkatkan Pelayanan Publik, Satpol PP Kampar Pilih Telkom Wifi.id Ordinary News

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme