SMARTPEKANBARU.COM – Bank Indonesia (BI) terus mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran non-tunai. Salah satu langkahnya adalah dengan menggelar sosialisasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sekaligus edukasi pelindungan konsumen di Kabupaten Kampar pada 29–31 Agustus 2025. Kegiatan ini melibatkan berbagai media di Riau untuk memperluas jangkauan informasi.
Plt Pengawas Yunior BI Riau, Fahmi Irsyad, menegaskan bahwa mandat utama BI adalah menjaga kestabilan nilai rupiah dan barang. Hal itu diwujudkan melalui kebijakan moneter, pengaturan sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Karena itu, seluruh transaksi di Indonesia diwajibkan menggunakan rupiah, baik dalam bentuk tunai (uang kertas dan logam) maupun non-tunai seperti kartu, cek, bilyet giro, uang elektronik, dan e-wallet.
“Digitalisasi sudah merambah setiap sisi kehidupan. Karena itu, masyarakat perlu memahami teknologi sistem pembayaran modern,” ujarnya.
Salah satu wujudnya adalah QRIS, metode pembayaran berbasis QR Code yang bisa dipindai melalui smartphone. Menurut Fahmi, inovasi ini lahir dengan tiga tujuan: standardisasi, simplifikasi, dan sistemisasi. QRIS juga memberi pengalaman transaksi yang Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal (CEMUMUAH). Sejak 1 Maret 2022, batas transaksi ditetapkan hingga Rp10 juta per pembayaran.
Pada sesi yang sama, Administrator Perkasan BI Provinsi Riau, Hendra, menambahkan bahwa kampanye BI tidak hanya fokus pada cara mengenali keaslian uang, melainkan juga menegaskan rupiah sebagai simbol kedaulatan, pemersatu bangsa, dan penggerak perekonomian nasional.
“Jika sebelumnya edukasi rupiah menitikberatkan pada aspek fisik dengan kampanye 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), kini BI ingin menekankan bahwa rupiah bukan sekadar lembaran uang, melainkan memiliki fungsi strategis,” jelasnya.
Seiring perkembangan teknologi, rupiah kini hadir dalam bentuk digital, mulai dari dompet digital seperti GoPay, OVO, dan DANA, uang elektronik (E-Money, Flazz, TapCash), hingga mobile banking, kartu kredit, dan QRIS. Ke depan, BI bahkan menyiapkan Central Bank Digital Currency (CBDC) sebagai inovasi pembayaran modern untuk menjawab tantangan era digital.