Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Bupati Inhil Ajak Teladani Akhlak Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pada Peringatan Haul di Masjid Al-Zayn 1 Tembilahan Ordinary News
  • Pulih dari Sakit, Gubernur Riau Langsung Tancap Gas Serahkan Santunan Anak Yatim ke Meranti Economy
  • Usai Kantongi Tunjangan Rumah Rp50 Juta, Berapa Total Gaji Anggota DPR? Government
  • Tes Genetik untuk Menilai Resiko Penyakit Jantung di Masa Depan, Berikut Penjelasannya… Health
  • Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi, Kompak Naik, Antam hingga Padu Lokal Pekanbaru Ikut Naik Business Today
  • Said Abdullah Soroti RAPBN 2026, Tekankan Peran Investasi Swasta dalam Pemulihan Ekonomi Government
  • Wali Kota Pekanbaru Agung Anugroho Pimpin Sertijab Kasatpol PP Kota Pekanbaru News Update
  • Bupati Inhil ikuti pembukaan “Ayo Berdaya” secara virtual sekaligus buka lomba membatik anak TK tingkat Kabupaten Indragiri Hilir Ordinary News

Cara Mengajarkan Empati pada Anak di Tengah Gejolak Politik Menurut Psikolog

Posted on 3 September 20253 September 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Di tengah gejolak sosial-politik yang terjadi di Indonesia, menjadi momen yang pas bagi para orangtua untuk mengajarkan empati kepada anak sejak dini. “Pendidikan budi pekerti merupakan pendidikan penting yang mendasari perilaku anak nantinya,” ujar Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/9/2025). “Anak yang sejak kecil dibiasakan mengenal nilai-nilai seperti empati, sopan santun, dan tanggung jawab akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih peka dan rendah hati,” sambungnya.

Sebaliknya, anak yang tidak mendapatkan bekal ini cenderung mudah terjebak pada sikap arogan karena merasa “dunia berpusat pada dirinya”. Vera mengatakan dengan budi pekerti, anak belajar bahwa setiap tindakan memiliki dampak pada orang lain. Hal ini membentuk empati sekaligus rasa tanggung jawab sosial yang penting untuk kehidupan mereka kelak.

Cara sederhana menumbuhkan empati di rumah

Vera menekankan, menanamkan empati tidak harus rumit. Orangtua bisa memulainya dengan cara-cara sederhana sehari-hari. Misalnya:

Memberikan perhatian pada perasaan anak

Contohnya ketika anak menolak makan sayur, orangtua bisa berkata, “Bunda tahu kamu tidak suka rasanya, tapi ini bisa membuat tulangmu kuat, makan sedikit ya.”

Membiasakan anak berbagi

Contohnya dengan berbagi mainan bersama saudara atau makanan dengan pembantu rumah tangga.

Mengajak anak memahami perasaan orang lain

Misalnya, “Adik sedang sedih, ayo kita peluk biar dia lebih tenang.”

Memberikan contoh nyata

Menyapa satpam dengan ramah atau menolong tetangga yang kesulitan. Anak akan meniru perilaku yang diperlihatkan oleh orangtuanya.

Vera juga menekankan, wajar bila orangtua merasa resah dengan kondisi sosial-politik saat ini. Namun, anak justru membutuhkan harapan dari orangtuanya. “Daripada menularkan kecemasan, lebih baik fokus pada hal yang bisa kita kendalikan di rumah: mendidik anak menjadi individu yang berintegritas, jujur, dan peduli,” jelasnya.

Lingkup keluarga, menurut Vera, merupakan tempat paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai positif.”

Perubahan besar sering dimulai dari hal-hal kecil, termasuk dari lingkungan rumah sendiri.

Dampak jangka panjang anak tanpa empati

Jika anak tumbuh tanpa empati dan kepekaan sosial, risiko jangka panjangnya cukup serius. Anak bisa menjadi egois, sulit membangun hubungan yang sehat, bahkan cenderung agresif atau acuh terhadap penderitaan orang lain. Dalam kehidupan dewasa, mereka mungkin kesulitan bekerja sama, sulit dipercaya, dan rawan membuat keputusan yang merugikan orang lain.

Perubahan besar sering dimulai dari hal-hal kecil, termasuk dari lingkungan rumah sendiri. Dampak jangka panjang anak tanpa empati Jika anak tumbuh tanpa empati dan kepekaan sosial, risiko jangka panjangnya cukup serius. Anak bisa menjadi egois, sulit membangun hubungan yang sehat, bahkan cenderung agresif atau acuh terhadap penderitaan orang lain. Dalam kehidupan dewasa, mereka mungkin kesulitan bekerja sama, sulit dipercaya, dan rawan membuat keputusan yang merugikan orang lain.

Mengajarkan sikap positif dalam menghadapi konflik

Di tengah gejolak politik, anak mudah menangkap kata-kata kasar atau tindakan yang tidak patut dicontoh.

Vera menyarankan beberapa langkah agar anak bisa belajar hal positif dari situasi ini:

  • Perhatikan dan validasi perasaan anak

Contohnya, “Kamu takut ya melihat orang marah-marah?”

  • menjelaskan dengan bahasa sederhana

Misalnya, “Kadang orang dewasa marah karena pendapat yang berbeda, tapi bukan berarti cara marah seperti itu benar.”

  • Katakan alternatif positif

Jika kita berbeda pendapat, kita bisa berbicara dengan tenang dan saling mendengar.” Dengan cara ini, menurut Vera anak belajar menilai perilaku orang lain secara kritis, sekaligus menanamkan keterampilan sosial yang bermanfaat sepanjang hidup.

Sumber : Kompas.com

Lifestyle

Navigasi pos

Previous Post: Meta Bikin Chatbot Genit nan Mesum, Ada yang Mirip Taylor Swift
Next Post: Pentingnya Terapkan Budi Pekerti pada Anak agar Mampu Berempati Saat Kelak Jadi Pejabat

Related Posts

  • Soft Skill yang Dibutuhkan Gen Z dalam Persaingan Kerja yang Sulit Lifestyle
  • Jantung Berdebar tapi Hasil Medis Normal? Waspadai Psikosomatik Lifestyle
  • Apakah Kosmetik dengan SPF Cukup untuk Melindungi Kulit dari Sinar UV? Lifestyle
  • 8 Kebiasaan Orang IQ Tinggi Menurut Pakar, Ada yang Kamu Lakukan? Lifestyle
  • Before We Say Yes, Layanan untuk Tahu Sejauh Mana Kamu dan Pasangan Siap Menikah Lifestyle
  • Paparan Informasi Negatif Bisa Pengaruhi Kesehatan Fisik, Ini Kata Ahli Lifestyle

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu   Okt »
Follow us on:
  • DPRD Pekanbaru Desak Pemko Realisasi Aspirasi Masyarakat Hasil Reses di APBD-P 2025 Nasional
  • Bupati Kampar Bakal Penuhi Janji Kampanye, Perintahkan Kades-Lurah Data Semua Warga Disabilitas Ordinary News
  • Gubernur Riau Abdul Wahid Ancam Copot Kepsek yang Buat Perpisahan di Luar Sekolah: Langsung Saya Ganti! Ordinary News
  • Sumardany Zirnata Terpilih Aklamasi Pimpin Masata Riau 2025–2029 Ordinary News
  • Menko Zulhas Tegaskan Kopdes Merah Putih Bukan Program Bagi-bagi Uang Economy
  • Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 Per Gram Economy
  • Patroli BPOM: Obat Batuk Sirup Coldrif & Nextro-DS yang Picu Kematian di India Tak Ada di Indonesia Health
  • Kelainan Mata Apa Saja Dok yang Bisa Dialami Anak-anak? Health

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme