SMARTPEKANBARU.COM- Di balik kepulan asap di dandang, tangan Deni sibuk memindahkan siomay dan batagor. Sementara istrinya sibuk melayani antrean pelanggan yang terus berdatangan, ke kedai yang tak terlalu luas itu, di Jalan Melur Pekanbaru, Kamis (11/9/2025).
Di sela transaksi, bunyi notifikasi pembayaran QRIS CIMB Niaga di ponselnya kerap terdengar, tanda satu porsi lagi telah berpindah dari etalase ke meja pelanggan.
Sejak memulai usaha batagor dan siomay pada 2022, Deni yang sebelumnya bekerja di perusahaan swasta tak pernah menyangka bahwa kedainya yang diberi nama DNG Siomay dan Batagor, bakal seramai ini. Berawal dari satu gerobak sederhana, kini ia juga memiliki cabang di Pekanbaru, ditambah lagi dengan 2 usaha kuliner lain yang juga berkembang pesat.
Rutinitas harian mereka dimulai sejak pagi, menyiapkan adonan, bumbu kacang, hingga perlengkapan jualan. Menjelang siang, antrean pelanggan mulai tampak, mulai dari pekerja kantoran hingga mahasiswa. Kesibukan itu semakin terasa ketika ada event di kota, di mana pendapatan bisa menembus Rp2 hingga 3 juta per hari hanya dari satu lokasi.
Ramainya pelanggan Deni tidak lain karena rasa siomay dan batagornya yang enak. Walau harga seporsi hanya Rp10 ribu, namun untuk rasa boleh diadu dengan hotel bintang lima, atau yang dijual di mal-mal. Tidak heran, baru-baru ini siomay dan batagor mendapatkan tawaran untuk kerjasama dengan salah satu hotel ternama di Pekanbaru.
“Saat ini kita tengah persiapkan kerjasama dengan salah satu hotel, dan kita diminta siapkan proposalnya,” kata Deni saat berbincang dengan Tribun.
Di tengah ramainya saat melayani, kemudahan transaksi menjadi faktor penting bagi Deni. “Kalau dulu memang masih banyak yang bayar tunai, sekarang kebanyakan sudah pakai QRIS. Saya pakai CIMB Niaga, praktis, cepat, langsung masuk ke rekening CIMB Niaga saya,” ujar Deni sambil menunjukkan layar ponsel berisi deretan notifikasi transaksi.
Menurutnya, penggunaan QRIS CIMB Niaga tidak hanya memperlancar arus kas, tetapi juga menambah kepercayaan pelanggan. “Kalau sudah pakai digital, orang jadi yakin kalau usaha kita lebih profesional. Apalagi CIMB Niaga dananya langsung masuk, nggak perlu tunggu beberapa jam atau besok pagi, seperti beberapa perbankan lain, sehingga sangat praktis dan memuaskan,” tambahnya.
Selain QRIS, Deni juga merasakan manfaat pembiayaan dari CIMB Niaga. Proses pengajuan yang sederhana, tanda tangan digital yang bisa dilakukan dari rumah, hingga pencairan dana yang cepat menjadi penopang penting bagi ekspansi usahanya. Dari satu gerobak di Purwodadi, kini ia mampu membuka cabang di Jalan Melur dan merintis kantin serta usaha ayam goreng. Sehingga ia sekarang sudah memiliki 4 usaha kuliner, yang masih di kawasan Panam Pekanbaru. Kesemuanya, berkat dukungan dari CIMB Niaga, hingga ia bisa mendapatkan pinjaman modal dengan sangat mudah dan praktis.
Inovasi digital lain yang ia rasakan dari produk CIMB Niaga adalah OCTO Mobile. Aplikasi ini membuat Deni bebas melakukan transfer antarbank tanpa biaya tambahan. “Kalau di bank lain ada potonganRp2.500 hingga Rp6.500 kan, di sini (OCTO Mobile) gratis. Jadi kita lebih leluasa atur keuangan,” imbuhnya. Fitur sederhana itu ternyata berpengaruh besar dalam menjaga efisiensi operasional bisnis. Apalagi ia harus melakukan beberapa transfer dalam satu hari secara rutin.
Sementara itu, Branch Area Head Sumatera Region Area IV CIMB Niaga, Hendri mengatakan, Pekanbaru memang memiliki potensi UMKM yang besar, terutama di sektor perdagangan, kuliner, dan jasa. “UMKM adalah penggerak utama perekonomian daerah. Karena itu kami berkomitmen mendukung pertumbuhan mereka melalui pembiayaan, literasi keuangan, dan akses layanan digital yang memudahkan aktivitas bisnis sehari-hari,” kata Hendri saat dikonfirmasi Tribun.
Menurut Hendri, banyak UMKM di Pekanbaru memanfaatkan produk pembiayaan Xtra Dana maupun Xtra Dana iB untuk modal usaha, termasuk usaha kuliner seperti milik Deni. Selain itu, tren penggunaan QRIS dan OCTO Mobile terus meningkat karena menawarkan efisiensi dan transparansi.
“Dengan layanan digital, UMKM lebih siap menghadapi perubahan tren transaksi menuju cashless society,” tambahnya.
Dengan pondasi yang semakin kokoh, DNG tak berhenti berinovasi. Deni tengah menyiapkan lini baru berupa produk frozen food agar batagor dan siomay khasnya bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, bahkan di luar Pekanbaru. “Harapan saya, usaha ini bisa jadi lebih besar lagi dan membuka lapangan kerja lebih luas,” ulasnya.
Usaha kecil dan menengah yang dijalani Deni memperlihatkan, bagaimana kombinasi keberanian berwirausaha dengan dukungan inovasi perbankan mampu membuat perubahan dalam ekonomi masyarakat. Di satu sisi, ia berhasil mengubah status dari karyawan menjadi pengusaha sukses.
Kemudian kehadiran layanan digital perbankan seperti CIMB Niaga yang praktis, hadir sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Sehingga bisa menjadi wajah baru pertumbuhan daerah, yang lahir dari dapur-dapur kecil seperti usaha Deni, kemudian terus didorong untuk naik kelas.
Sumber : TribunPekanbaru.com