SMARTPEKANBARU.COM- Tepian Narosa di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) diajukan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (master plan) Tepian Narosa telah diserahkan langsung oleh Bupati Kuansing ke Menpar RI, Widiyanti Putri Wardhana saat pembukaan Festival Pacu Jalur pada 20 Agustus 2025 lalu.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kuansing, Azhar, Minggu (7/9/2025) menjelaskan, pengajuan Tepian Narosa tidak lepas dari dukungan Pemprov Riau dan juga anggota DPR RI Dapil Riau.
Untuk diketahui pada Juni 2025 kemarin, Gubernur Riau Abdul Wahid membawa seluruh kepala daerah di Riau, termasuk Bupati Kuansing Suhardiman Amby untuk menyambangi sejumlah kementrian dan juga anggota DPR RI.
Menurutnya, semua pihak mendukung pembangunan Tepian Narosa menjadi kawasan wisata yang berkelas dunia.
Azhar mengungkapkan, Tepian Narosa akan dibangun dengan konsep waterfront city yang berbasis budaya.
“Total kawasan yang akan dibangun mencapai 30 hektare yang mencakup dua sisi sungai Kuantan,” ujar Azhar.
Azhar menjelaskan, pembangunan Tepian Narosa sangat penting bagi kemajuan Pariwisata Nasional.
Apalagi, Festival Pacu Jalur telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) sejak 2022-2025.
“Bahkan pada 2024, Festival Pacu Jalur masuk dalam Top 10 KEN,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas di Tepian Narosa yang menjadi lokasi Festival Pacu Jalur hingga saat ini belum memadai. Mulai dari tribun penonton hingga toilet pengunjung.
Padahal, setiap Festival Pacu Jalur digelar, Tepian Narosa dikunjungi 1 jutaan pengunjung dengan estimasi perputaran uang mencapai ratusan miliar selama festival berlangsung.
“Pada Festival Pacu Jalur 2025 kemarin, tercatat 1,6 juta pengunjung. Pada tahun ini pula festival ini dikunjungi seribuan wisatawan dari berbagai negara. Jika saru pengunjung habiskan Rp 100 ribu per hari, sudah berapa perputaran uangnya,” ungkap Azhar.
Azhar mengakui mendunianya festival tersebut tak lepas dari viralnya postingan akun TikTok klub bola PSG. Dimana akun TikTok PSG memposting tarian selebrasi sejumlah pemainnya yang disandingkan dengan tarian bocah penari Jalur, Rayyan Arkhan Dikha.
Hal itu pula yang membuat ribuan artis, influencer, pebalap, olahragawan dunia dan tokoh publik menirukan gerakan tersebut sebagai gaya aura farmingnya.
“Ini adalah kesempatan emas bagi pariwisata di Kuansing dan juga tradisi Pacu Jalur,” ujar Azhar.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Kuansing, Deswan Antoni menjelaskan, staf Kementrian PU telah melakukan survey di kawasan Tepian Narosa pada Jumat (29/8/2025) kemarin.
Pihak Kementrian PU tersebut meninjau jembatan di Desa Pulau Aro sampai ke jembatan gantung Pulong Putui di Desa Sawah-Desa Seberang Taluk.
“Tujuannya untuk mengumpulkan seluruh data terkait rencana pembangunan kawasan pariwisata pacu jalur,” ungkapnya.
Rencananya, kawasan 30 hektare itu akan dibangun tribun penonton, ruang terbuka hijau, Pujasera, fasilitas umum, cottage atau penginapan hingga rumah adat seluruh suku melayu Kuansing yang menghadap ke sungai.
Jembatan gantung Pulong Putui pun akan diganti dengan jembatan beton dengan lebar 7 meter untuk kelancaran transportasi selama festival.
Dengan luasan kawasan, pembangunan kawasan Tepian Narosa bakal dibiayai oleh APBN.
“Pembangunan akan membutuhkan waktu dua tahun. Kami berharap, pembangunan Tepian Narosa dapat dimulai pada 2026,” ujarnya.
Sumber: Tribunpekanbaru.com