SMARTPEKANBARU.COM- Mengatasi obesitas tidak bisa hanya mengandalkan diet semata. Diperlukan pendekatan holistik yang menyentuh berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pola makan, kualitas tidur, hingga manajemen stres. “Semakin banyak penelitian yang mendukung pendekatan holistik terhadap kesejahteraan, yang mengintegrasikan nutrisi seimbang, aktivitas fisik rutin, tidur berkualitas, dan dukungan sosial yang kuat,” kata Dr. Rocio Medina Badiano. Ia mengatakan, tanpa strategi yang menyeluruh, upaya menurunkan berat badan sering kali berakhir sia-sia. Kurang tidur, misalnya, terbukti meningkatkan rasa lapar sekaligus menurunkan energi, sehingga memperbesar risiko kenaikan berat badan.
WHO juga mengakui obesitas sebagai epidemi global dan menyebutkan faktor gaya hidup, termasuk pola tidur dan manajemen stres, sebagai kontributor penting di samping pola makan dan aktivitas fisik. Begitu pula stres kronis yang tidak hanya melemahkan kesehatan mental dan fisik, tetapi juga memengaruhi hormon lapar dan menurunkan motivasi untuk tetap aktif. “Memahami keterkaitan faktor-faktor ini sangat penting jika kita ingin menciptakan strategi efektif untuk mendorong kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup,” tambah Dr. Badiano.
Prioritaskan makanan padat nutrisi
Nutrisi optimal tetap menjadi inti dari kesehatan preventif. Memprioritaskan makanan padat nutrisi dan utuh dibandingkan pilihan makanan olahan ultra adalah langkah awal yang kuat.
Protein, baik dari daging tanpa lemak, kacang-kacangan, atau sumber nabati seperti tahu dan kacang-kacangan, dapat mendukung energi, pemeliharaan otot, dan rasa kenyang. Selain itu, untuk perempuan pramenopause, asupan zat besi sangat penting karena kehilangan bulanan, makanan kaya zat besi seperti bayam, lentil, dan sereal yang difortifikasi dapat membantu menjaga kadar yang sehat.
Olahraga dan kualitas tidur
Untuk menjaga keseimbangan energi dan metabolisme, perhatikan kualitas tidur dan jadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup harian.
Selain olahraga aerobik untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, Dr.Badiano juga merekomendasikan olahraga ketahanan untuk meningkatkan massa otot dan kepadatan tulang. “Selain itu, aktivitas fisik dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya gangguan tidur, kondisi yang lebih sering terjadi pada perempuan pascamenopause,” katanya. Tidur yang restoratif sangat penting untuk mengatur suasana hati, mengelola stres, dan memfasilitasi pemulihan fisik.
Sumber : Kompas.com