Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • 80.360 KPPS Pilkada 2024 di Riau Resmi Dilantik Riau
  • Telkom dan Kantor Pertanahan Natuna Lanjutkan Kerjasama di Tahun 2025 Ordinary News
  • The price of a beer is going off the charts in Melbourne Economy
  • Jefrizal Terpilih Sebagai Ketua DKR Masa Khidmat 2025-2030 News Update
  • Pelantikan Pejabar Eselon II Batal, Ketua DPRD Pekanbaru Beri Tanggapan News Update
  • Bank Indonesia Riau Gelar SERAMBI 2025, Siapkan Rp 6,03 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri Ordinary News
  • Meriahkan HUT RI ke-80, Living World Pekanbaru Hadirkan Lomba 17-an, Festival Kuliner, hingga Festival Fashion Nusantara Ordinary News
  • PT Karya Teknik Utama Shipyard Perpanjang Layanan Kontrak Astinet dengan Telkom Riau Ordinary News

Paparan Informasi Negatif Bisa Pengaruhi Kesehatan Fisik, Ini Kata Ahli

Posted on 2 September 20252 September 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Sering terpapar informasi negatif, baik tentang korupsi maupun situasi negara, bisa pengaruhi kesehatan. Tak hanya mental, mengonsumsi informasi sejenis bisa berdampak pada kondisi fisik.  Menurut para ahli, paparan terus-menerus terhadap informasi negatif dapat meningkatkan stres, mengganggu pola tidur, dan bahkan memperparah keluhan kesehatan tertentu.

Dampak sering terpapar informasi negatif pada kesehatan

Memicu respons fight or flight

Psikolog klinis Logan Jones, PsyD menuturkan, konten-konten di media sosial yang sensasional bisa membuat konsumennya kewalahan dalam memproses informasi.  “Sayangnya, banyak pemberitaan hari ini lebih ditujukan untuk membuat orang terus terpaku pada siklus berita ketimbang sekadar memberi informasi,” kata Jones, dikutip dari Verywell Mind, Sabtu (30/8/2025).

Paparan informasi negatif yang intens bisa memicu respons fight or flight dalam tubuh.  Menurut pakar kesehatan mental, Annie Miller, hal ini bisa meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh yang bisa berujung pada kesehatan fisik. “Ketika otak menafsirkan sebuah ancaman, sistem saraf simpatis teraktivasi. Tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin,” kata Miller.  Dalam jangka pendek, mekanisme ini membantu tubuh lebih waspada terhadap apa yang terjadi di sekitar.  Namun jika berlangsung terus-menerus, hormon stres yang berlebihan justru dapat mengganggu sistem kekebalan, meningkatkan tekanan darah, serta menimbulkan keluhan fisik lain, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan kelelahan.

Apa saja gangguan fisik yang bisa terjadi?

Psikiater dari Mayo Clinic, Dr. Robert Bright menyampaikan, paparan informasi negatif yang berulang bisa memicu rasa putus asa dan depresi. “Repetitif dan hampir konstan terekspos pada peristiwa penuh stres, apalagi yang berada di luar kendali kita, bisa menimbulkan perasaan putus asa dan depresi,” ujarnya. Dalam kondisi ini, bukan hanya kesehatan mental yang terganggu. Tubuh pun bisa mengalami gejala fisik, seperti: Sulit tidur atau insomnia Nafsu makan menurun atau berlebih Detak jantung meningkat Otot tegang atau nyeri Mudah lelah dan kehilangan energi Jika dibiarkan, stres kronis akibat kecemasan bisa berujung pada burnout. Gejalanya, antara lain kelelahan ekstrem, kehilangan motivasi, perasaan apatis, dan menarik diri dari lingkungan sosial.

Mengapa manusia rentan terhadap informasi negatif?

Isu korupsi dan keamanan negara sering dianggap sebagai ancaman besar karena berkaitan dengan rasa aman kolektif.  Saat mengonsumsi informasi tersebut, otak bisa menganggap situasi itu sebagai ancaman langsung, meski terjadi jauh dari tempat seseorang berada. “Bahkan jika hanya sebagai suara latar, siaran berita yang alarmis tetap berdampak negatif pada Inilah sebabnya, banyak orang meras cemas, mudah marah, atau sulit berkonsentrasi setelah menyerap terlalu banyak informasi seputar kondisi negara.

Tetap waspada, jangan apatis

Meski berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, para ahli menyarankan, masyarakat tetap perlu mengikuti perkembangan informasi.  Pasalnya, memahami kondisi negara merupakan bagian penting dari partisipasi warga negara.

“Keseimbangan adalah kuncinya. Masyarakat harus tetap terinformasi, tetapi jangan sampai tenggelam dalam arus informasi yang membuat cemas berlebihan,” jelas Jones. Dengan kata lain, penting untuk tetap mengetahui isu-isu sosial dan politik, tanpa harus mengorbankan kesehatan mental dan fisik.  Masyarakat tidak boleh lengah dan abai terhadap kondisi negara, tapi perlu mengatur cara dalam mengonsumsi informasi.

Tips mengonsumsi informasi yang sehat

Mengingat dampaknya yang luas, para ahli menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam mengonsumsi informasi. Berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan:

1. Batasi waktu menonton berita

Psikoterapis Haley Neidich, LCSW, menyarankan agar waktu membaca atau menonton berita tidak lebih dari 30 menit per hari.  Kamu bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mencari tahu perkembangan isu terkini.

2. Pilih sumber kredibel

Jones menekankan pentingnya memilih media yang menyajikan informasi seimbang dan berbasis fakta, bukan sekadar judul sensasional.

3. Jadwalkan worry time

Miller merekomendasikan teknik menjadwalkan waktu khusus untuk mengonsumsi informasi dan mengolah kekhawatiran. 

Dengan begitu, otak belajar untuk membatasi kecemasan hanya pada momen tertentu, bukan sepanjang hari.

4. Kenali respons tubuh

Sebelum dan sesudah membaca informasi, tanyakan pada diri sendiri apakah merasa lebih tenang atau justru panik. Jika yang muncul adalah perasaan negatif, kurangi konsumsi informasi sementara waktu.

5. Lakukan aktivitas penyeimbang

Setelah menyimak informasi yang berat, lakukan kegiatan yang menenangkan, seperti berjalan kaki, berolahraga ringan, berbicara dengan teman, atau menekuni hobi. Dengan beberapa langkah tersebut kamu tetap bisa mengikuti perkembangan situasi tanpa harus mengorbankan kesehatan.

Sumber : Kompas.com

Lifestyle

Navigasi pos

Previous Post: Obat Kanker Payudara Terbaru Efektif Cegah Kekambuhan
Next Post: Soft Skill yang Dibutuhkan Gen Z dalam Persaingan Kerja yang Sulit

Related Posts

  • Dokter Ungkap Anak Usia 1-3 Tahun yang Sering Terpapar Layar Gawai Berisiko Alami Autisme Virtual Lifestyle
  • Peradangan Elbow Epicondylitis pada Pemain Padel, Apakah Permanen? Lifestyle
  • Gagal Ginjal Akut pada Anak, Apa Bisa Sembuh? Simak Jawaban Dokter Lifestyle
  • Lebaran Iduladha 2025 Kapan? Ini Penetapan Muhammadiyah dan Pemerintah Lifestyle
  • Lesti Kejora Berbagi Pengalaman Mengatasi ASI yang Seret Lifestyle
  • Wajah Seperti Ketarik Kulit Setelah Cuci Muka Bukan Tanda Bersih Lifestyle

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu   Okt »
Follow us on:
  • Optimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Riau Akan Laksanakan FGD dengan Dunia Usaha Ordinary News
  • Tips Mempersiapkan Bayi untuk Beralih dari DBF ke ASI Pompa Lifestyle
  • Mengapa Lutut Sakit Saat Diluruskan? Berikut penjelasannya… Health
  • Pembangunan Bandara IKN Tuntas, Kemenhub Nyatakan Layak Operasional Economy
  • Emas Antam Hari Ini, 28 Juli 2025, Terkoreksi Rp1.000 per Gram Economy
  • Gedung Puskesmas di Kuala Selat Memprihatinkan, DPRD Desak Koordinasi Pemkab–Pemprov News Update
  • Runvestasi 2025 Padukan Gaya Hidup Sehat dan Finansial, Melanie Putria: Bisa Jadi Motivasi Banyak Orang Nasional
  • Bansos BPNT September 2025 Rp 600 Ribu Cair? Ini Cara Cek dan Jadwalnya Economy

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme