Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Pedagang Beras Jagung di Polewali Mandar Untung Tiga Kali Lipat Akibat Lonjakan Harga Beras Economy
  • Belum Ada Intruksi Bupati untuk Evaluasi Pejabat Bengkalis News Update
  • 5 Model Rambut Pria untuk Rambut Tipis agar Tampak Tebal Menurut Pakar Lifestyle
  • Aktor & Influencer Malaysia Aisar Khaled Ramaikan Festival Pacu Jalur 2025 Competition
  • Arnold Putra Ucapkan Terima Kasih Usai Bertemu Puan dan Dasco: “Sangat Dibela” Government
  • Santri Riau Harumkan Nama Daerah di MQKN/MQKI 2025, 12 Peserta Lolos Semifinal dan Final Ordinary News
  • Tingkatkan Iman dan Taqwa, Kementerian Agama Pekanbaru Laksanakan One Day One Juz Ramadan 1446 H Ordinary News
  • Di tengah Defisit Anggaran, Abrasi Landa Meranti, Gubri Wahid Ambil Langkah Cepat dengan Turap Beton Ordinary News

Penyebab Makin Banyak Orang Muda Sakit Nyeri Lutut

Posted on 12 September 202512 September 2025 By Anisa

SMARTPEKANBARU.COM- Selama ini, nyeri lutut identik dengan proses penuaan. Namun, tren terkini justru menunjukkan fenomena yang mengkhawatirkan, semakin banyak anak muda, bahkan di usia 30-an dan 40-an, yang mengeluhkan masalah pada lutut mereka. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Dua faktor utama diduga kuat menjadi pemicunya: maraknya gaya hidup high-impact exercise (olahraga intensitas tinggi) dan peningkatan indeks massa tubuh (IMT).  Kombinasi dari beban berlebih akibat obesitas dan tekanan repetitif dari olahraga tertentu membuat sendi lutut bekerja melampaui kapasitasnya, mempercepat terjadinya kerusakan.

Fakta ini diperkuat oleh data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) yang mencengangkan, antara tahun 2000 dan 2017, terjadi peningkatan 240 persen pada jumlah pasien rawat inap berusia 45-64 tahun yang menjalani operasi penggantian lutut.

Kerusakan lutut diam-diam di usia muda

Yang lebih mengejutkan, kerusakan pada sendi lutut seringkali tidak menunjukkan gejala dan sudah bisa dimulai sejak dini.  Sebuah studi terbaru dalam jurnal Osteoarthritis and Cartilage mengungkap bahwa perubahan struktural pada lutut sudah umum ditemukan pada orang berusia 30 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oulu, Finlandia, terhadap 297 peserta menemukan tanda-tanda kerusakan sendi pada lebih dari separuh partisipan. 

Mayoritas dari mereka bahkan tidak merasakan gejala apa pun. Kerusakan yang teridentifikasi berupa cacat tulang rawan artikular yang masih ringan, yakni cedera atau kerusakan pada tulang rawan halus yang sebagian besar terletak di antara tempurung lutut (patella) dan tulang paha (femur). Kerusakan yang sama juga terdeteksi pada sendi antara tulang kering dan paha pada seperempat kelompok. Pertumbuhan abnormal pada tulang kecil ditemukan pada lebih dari separuh peserta. Para peneliti menyimpulkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi merupakan faktor utama yang terkait dengan kerusakan lutut ini. “Bagi pasien obesitas dengan BMI tinggi, hal ini memberikan beban yang lebih berat pada persendian mereka,” papar dokter bedah ortopedi Dr.Ran Schwarzkopf, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. 

“Ketika kita obesitas berarti ada beban yang lebih besar terus-menerus pada lutut, sehingga menyebabkan lebih banyak keausan,” katanya seperti dikutip dari Fox News Digital. Menurutnya, aktif dalam kegiatan olahraga di sekolah menengah dan perguruan tinggi juga meningkatkan risiko cedera yang melibatkan lutut pada orang dewasa muda. Di Amerika Serikat, kebanyakan cedera terkait dengan intensitas anak dan remaja latihan olahraga.  “Saya rasa angkatnya jauh lebih tinggi dibanding rata-rata dunia. Dalam sebagian kasus, cedera trauma akibat olahraga itu akan memburuk seiring waktu,” katanya. Meskipun cedera dapat ditangani dengan pembedahan atau non-pembedahan, beberapa elemen lutut, seperti tulang rawan, tidak dapat dipulihkan, sehingga menyebabkan efek jangka panjang. “Cedera ini terus terakumulasi akibat peningkatan beban pada lutut akibat bobot tubuh bertambah atau peningkatan cedera dan aktivitas sehari-hari,” katanya.

Tips menghindari cidera

Temuan studi ini menjadi pengingat penting untuk lebih memperhatikan kesehatan sendi sedini mungkin. Beberapa langkah pencegahannya, menurut Dr.Ran Schwarzkopf, antara lain:

– Jaga berat badan

Setiap kelebihan berat badan memberikan beban tambahan yang signifikan pada lutut.

– Menguatkan otot di sekitar lutut

Tetap aktif bergerak dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut, terutama otot paha belakang dan paha depan, juga dapat membantu menopang lutut.

– Kurangi waktu duduk

Orang yang bekerja di kantor dan jarang bergerak selama berjam-jam dalam sehari sebaiknya melakukan setidaknya satu jam aktivitas fisik harian. Seringlah ambil jeda untuk berdiri, meregangkan tubuh, dan berjalan-jalan, agar sirkulasi darah lebih lancar.

– Alas kaki yang tepat

juga dapat membuat perbedaan besar, terutama bagi orang yang bekerja dengan kaki mereka. – Jika masih mengalami nyeri sebaiknya konsultasikan ke dokter ortopedi. Terapi fisik dan perawatan lainnya dapat membantu memulihkan fungsi lutut dan mengurangi ketidaknyamanan.

Sumber : Kompas.com

Health

Navigasi pos

Previous Post: Menguat, Simak Kurs Rupiah di 5 Bank Besar di Indonesia
Next Post: Jantung Sehat Tak Perlu Mahal, Jaga dengan Cara Ini

Related Posts

  • Tribunnews.com Konsisten Dukung Pengentasan Stunting Sejak 2003, Jangkau 34 Provinsi Health
  • Apa Dampak Negatif dari Konsumsi Jahe? Berikut penjelasannya… Health
  • Mengapa Perut Terasa Sakit seperti Haid tapi Tidak Haid? Berikut Penjelasannya… Health
  • Ragam Penyebab Perdarahan Otak Seperti yang Dialami Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab Health
  • Berapakah Beban Maksimal Angkat Besi yang Bisa Dilakukan Atlet? Berikut Penjelasannya… Health
  • Lonjakan Covid-19 di Singapura dan Hongkong, Kemenkes Imbau Warga Indonesia Waspada Health

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
September 2025
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  
« Agu   Okt »
Follow us on:
  • Pemprov Riau Tanggapi Pandangan Umum Fraksi DPRD Soal Ranperda RPJMD 2025-2029 Government
  • Tim Gabungan Kuansing Bergerak Cepat, Tertibkan Penambangan Emas Ilegal Economy
  • Kementan Tertarik Kembangkan Hilirisasi Kelapa di Pulau Burung Inhil Indragiri
  • 153 Lembaga Keuangan Ganti Rugi Konsumen Rp 67,5 Miliar Sepanjang 2025 Economy
  • Persaingan Ketat, Pejabat Daerah dan Kementerian Berebut Kursi Sekdaprov Riau Ordinary News
  • PECD Uniportal, Solusi Operasi Saraf Kejepit Minim Luka dan Cepat Pulih Health
  • Sekjen DPD RI Komjen Iqbal Hadiri HUT ke-68 Riau: Seperti Kembali ke Kampung Halaman Government
  • Dorong Perbaikan Layanan, DPRD Pekanbaru Soroti Kinerja LPS Ordinary News

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme