Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • 3 Mitos Jerawat yang Masih Banyak Dipercaya Menurut Dokter Health
  • Polsek Kuantan Tengah Musnahkan Sembilan Rakit saat Tertibkan Aktivitas PETI Riau
  • Pemko Belum Serahkan Draf KUA-PPAS R-APBD Perubahan, DPRD Pekanbaru Pertanyakan Alasannya News Update
  • Siloam Hospitals Surabaya Terapkan Teknologi Robotik untuk Operasi Lutut Presisi Health
  • Gubernur Abdul Wahid Tepati Janji, Jembatan Sekayan Deras Inhu Selesai Diperbaiki Government
  • MyRepublic Borong Dua Penghargaan Bergengsi di Ookla Award 2025 Business Today
  • DPRD Pekanbaru Minta Gubri Cabut Izin THM Live House Karena Langgar Perda Pekanbaru
  • A.B. King’s guitar, Martlyn photos up for auction in New York Lifestyle

Atlet Muda Bisa Berisiko Henti Jantung, Kenali Penyebab dan Cara Mengecahnya

Posted on 8 Oktober 20258 Oktober 2025 By Anjelina Laia

SMARTPEKANBARU.COM – Kasus henti jantung (cardiac arrest) pada atlet atau usia muda bisa terjadi, bahkan pada mereka yang tampak sehat dan rutin berolahraga. 

Menurut dr. Hasjim Hasbullah, Sp.JP, FIHA, AIFO-K, dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, henti jantung bisa terjadi tanpa gejala dan bahkan pada orang yang terlihat bugar.

Dalam beberapa kasus, atlet yang sedang berlatih atau bertanding tiba-tiba kolaps dan tidak sadarkan diri. Kondisi ini sering mengejutkan karena tidak ada gejala sebelumnya, padahal penyebabnya bisa berasal dari gangguan jantung yang tidak terdeteksi.

“Banyak sekali di berita, orang yang sehat-sehat saja tiba-tiba meninggal,” ujar dr. Hasjim dalam acara Penerimaan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) edukasi basic life support Siloam Hospitals, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Adapun henti jantung ditandai dengan tidak terabanya nada atau pernapasan yang terganggu atau tersengal-sengal, yang merupakan tanda awal akan terjadinya henti jantung. 

Risiko penyakit jantung pada usia muda Aritmia dan kardiomiopati jadi penyebab tersembunyi

Henti jantung pada usia muda umumnya dipicu oleh gangguan pada sistem kelistrikan jantung atau kelainan otot jantung. Menurut dr. Hasjim, penyebab henti jantung pada usia muda umumnya berhubungan dengan gangguan irama jantung (aritmia) atau kelainan otot jantung (kardiomiopati). Kedua kondisi ini bisa berlangsung tanpa gejala dan baru tampak ketika seseorang melakukan aktivitas fisik berat.

“Selain penyakit jantung koroner, banyak penyakit lain, seperti penyakit aritmia, penyakit kardiomiopati,” jelas dr. Hasjim.

Apabila seseorang melakukan aktivitas berat, kerja jantung meningkat drastis. Bila ada kelainan tersembunyi, kondisi ini bisa memicu gangguan irama yang membuat jantung berhenti mendadak.

“Jadi kita tidak pernah tahu. Bahkan saya sendiri sebagai dokter jantung sudah menyediakan obat darurat untuk saya sendiri,” tutur dr. Hasjim.

Faktor genetik dan risiko turunan

Beberapa kasus henti jantung juga dapat disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik. Dr. Hasjim menjelaskan, jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi, risikonya tentu akan lebih besar.

Namun, ia menekankan bahwa faktor genetik bukan satu-satunya penyebab. Pola hidup dan kebiasaan juga sangat berpengaruh.

“Jika kita ada keturunan, namun kita bisa menjaga gula kita bagus, kolesterol kita bagus, tensi kita bagus, Insyaallah kita aman,” ujarnya.

Pentingnya skrining jantung pada atlet

Untuk mencegah henti jantung mendadak, pemeriksaan atau skrining jantung sejak dini sangat dianjurkan, terutama bagi atlet atau individu dengan aktivitas fisik tinggi. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kelainan yang tidak tampak dari luar.

“Untuk atlet-atlet, kita sebagai dokter jantung, kita selalu menganjurkan agar mereka melakukan skrining dini untuk mengetahui kondisi,” kata dr. Hasjim.

Selain pemeriksaan medis, penting juga kesiapsiagaan lingkungan olahraga dalam menghadapi situasi darurat. Edukasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan ketersediaan alat Automated External Defibrillator (AED) di fasilitas olahraga dapat menjadi faktor penentu keselamatan ketika henti jantung terjadi secara tiba-tiba.

Kesadaran jadi kunci pencegahan

Dr. Hasjim menilai, kesadaran masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal gangguan jantung masih rendah. Padahal gejala ringan, seperti mudah lelah, nyeri dada, atau sesak napas saat berolahraga bisa menjadi tanda awal masalah jantung.

“Begitu Anda merasa mudah capek, kadang disertai dengan rasa tidak nyaman di dada, sebaiknya Anda hubungi dokter jantung terdekat,” katanya.

Sebagaimana ditegaskan dr. Hasjim, menjaga jantung bukan hanya soal olahraga, tapi juga tentang mengenali kondisi tubuh dan bertindak cepat sebelum terlambat.

Sumber : Kompas.com

Health, Ordinary News

Navigasi pos

Previous Post: Ditemukan TPS Ilegal Lagi, DPRD Pekanbaru Minta LPS Pastikan Angkut Sampah dari Rumah ke Rumah Warga
Next Post: Bupati Inhil H. Herman Saksikan Penandatanganan Kerja Sama Gerai Mal Pelayanan Publik

Related Posts

  • Telkom Riau Survei Jaringan Permintaan Layanan PT. Sumaraja Indah Ordinary News
  • Batuk Bisa Diredakan dengan Bahan Alami, Ini Rekomendasi Dokter Health
  • Telkom Riau Jalin Silaturahmi dengan Pimpinan BRI Branch Batam dan CEO Rumah BUMN Bahas Potensi Kolaborasi Dukungan UMKM Ordinary News
  • Sidang Paripurna HUT ke-26 Siak, Bupati Afni Sebut Pentingnya Kolaborasi untuk Kesejahteraan Warga Ordinary News
  • Marketplace Kini Wajib Memungut Pajak dari Toko Online, Ini Aturannya Economy
  • Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,8 Persen, Ini Respons Menkeu Purbaya Economy

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

FinEXPO 2025 Hadir di Pekanbaru, OJK Riau Dorong Masyarakat Melek Keuangan dan Jauhi Produk Ilegal

19 Oktober 2025
Read More
Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
Follow us on:
  • Kondisi korban yang terjerat kabel FO di Pekanbaru: masih mengalami trauma dan membutuhkan bantuan oksigen untuk bernapas. Riau
  • Data Jadi Fondasi Pembangunan, Gubri Wahid Tegaskan Kebijakan Harus Presisi Government
  • Diperkirakan Hanya Akan Terdapat Dua Pasangan Calon Dalam Pilkada Rohil 2024 EVENT
  • Efek Negatif Kebiasaan Bergadang di atas pukul 1 malam hari. Health
  • Ketua TP Posyandu Inhil Sosialisasi 6 Bidang SPM Di Kecamatan Batang Tuaka Indragiri
  • MA Kabulkan Kasasi OJK, Pencabutan Izin Kresna Life Tetap Sah dan Final Business Today
  • Indonesia dan Peru Jalin Kerja Sama dalam Pemberantasan Narkotika dan Perdagangan Ilegal Government
  • Henny Wahid Dorong Posyandu di Riau Terapkan 6 Standar Pelayanan Minimal Riau

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme