SMARTPEKANBARU.COM – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atau yang dulu dikenal dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, mendorong kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyusunan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029. Hal ini dimaksud untuk mewujudkan arah pembangunan kependudukan menuju Indonesia Emas 2045.
Sekretaris Kementerian/ Sekretaris BKKBN, Budi Setiyono menyebutkan, PJPK 2025-2029 ini merupakan grand design pembangunan kependudukan Indonesia. Untuk itu katanya, hadirnya PJPK dirancang untuk memastikan pertumbuhan penduduk berjalan seiring dengan pembangunan manusia dan keluarga yang berkualitas.
“PJPK itu merupakan salah satu upaya kita kerjakan secara serius. Kita harap seluruh lini ditingkat nasional, semua sektor, kementerian /lembaga maupun juga tingkat daerah kabupaten/kota memahami apa yang harus kita kerjakan,” ujarnya, dalam forum nasional PJPK, melalui YouTube BKKBN, Rabu (15/10/25).
Budi Setiyono menerangkan, pembangunan kependudukan merupakan upaya untuk mewujudkan sinergi antara pengendalian jumlah penduduk, peningkatan kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan penyebaran penduduk, serta administrasi kependudukan yang terkelola dengan baik.
Dia menerangkan, pendekatan ini menekankan penduduk sebagai subjek dan tujuan utama pembangunan bukan hanya sebagai objek, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dibandingkan hanya pembangunan fisik.
“Pembangunan tidak hanya sisi lahir tapi juga batin. Kemudian kita menyempurnakan langkah kita dengan apa yang digagas oleh Presiden sehingga adanya konvergensi lintas sektor juga vertikal untuk sama sama kita memastikan tercapainya cita-cita luhur bangsa kita,” ujar dia.
Sekretaris BKKBN menerangkan, saat ini Indonesia berupaya mewujudkan tata kelola kependudukan untuk Indonesia sebagai macan Asia dengan tingkat pertumbuhan ekonomi besar dari 8 persen.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut menurutnya, berbagai sektor dan lini harus berupaya untuk semua sektor bergerak untuk peningkatan ekonomi.
Lanjutnya, pembelajaran dari negara macan Asia pertumbuhan ekonomi suatu negara itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tata kelola sektor ekonomi yang canggih, tata kelola kependudukan dan sumber daya manusia, serta stabilitas politik dan kepastian hukum.
“Ketiga variabel ini perlu kita pastikan memiliki indikator tinggi, baik ditingkat pusat maupun juga di daerah, agar kita betul-betul bisa mewujudkan negara kita sebagai negara macan Asia baru,” ujarnya.
Sumber : mediacenter.riau.go.id