SMARTPEKANBARU.COM – Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pelalawan Riau sedang mengusulkan Nomor Induk (NI) calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu tahun 2024 ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Namun proses pengusulan NI sebanyak 3.852 tenaga Non Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi PPPK paruh waktu ke BKN masih terkendala perbaikan dokumen.Puluhan peserta harus melengkapi dan memperbaiki dokumen persyaratan kembali. Pasalnya, sistem pada website sscasn milik BKN mendeteksi adanya syarat yang tidak sesuai dan belum lengkap. “Sampai sekarang perbaikan dokumen bagi peserta yang berstatus BTS masih berlangsung. Kita minta segera dituntaskan, agar NI bisa diproses,” kata Kepala BKPSDM Pelalawan, Darlis M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (1/10/2025).
Peserta PPPK paruh waktu yang dokumennya masih kurang berstatus Belum Lengkap atau Tidak Sesuai (BTS). Pegawai honorer kategori BTS langsung terdeteksi sistem milik BKN.
Kemudian dikirimkan ke akun peserta masing-masing agar segera diperbaiki maupun dilengkapi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses penerbitan NI PPPK paruh waktu.
Selain peserta yang terpantau BTS, lanjut Darlis, ada juga calon PPPK paruh waktu yang tidak mengisi Daftar Riwayat Hidup (DRH) sampai batas waktu yang ditetapkan.
Sebanyak 23 orang yang terdata tidak menuntaskan pemberkasannya. Pihaknya menyayangkan tenaga non ASN yang tidak menyelesaikan pemberkasan yang berakibat pengusulan NI PPPK akan gugur.
“Mereka tidak memenuhi untuk diusulkan sebagai PPPK paruh waktu, padahal sudah beberapa kali perpanjang waktu. Ini sangat disayangkan,” pungkas Darlis.
Formasi yang diajukan 3.852 pegawai honor ini berkerja di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda Pelalawan.
Mereka telah mengikuti seleksi PPPK dan test Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi tidak lulus.
Pegawai non ASN yang terdaftar pada pangkalan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang disebut R3 sebanyak 3.034 orang.
Diantaranya tenaga guru 525 orang, tenaga kesehatan 337 orang, dan tenga teknis 2.172 orang.
Kemudian pegawai non ASN yang tidak terdaftar dalam pangkalan dat BKN yang telah bekerja secara aktif terus menerus di atas 2 tahun dan disebut R4 jumlahnya 818 orang.
Diantaranya tenaga guru 151 orang, tenaga kesehatan 117 orang, dan tenaga teknis 550 orang.
Sumber : Tribunpekanbaru.com