Skip to content

SMARTPEKANBARU.COM

Business and Inspiration

  • News Update
  • Business Today
  • Live Talkshow
  • Ordinary News
  • Program
  • Advertorial
  • Streaming
  • Info Pajak
  • Haloawalbros
  • Toggle search form
  • Anggaran MBG Rp 335 Triliun Dinilai Realistis, DPR Soroti Target 82 Juta Penerima Government
  • Program Peralihan dari PAUD ke SD Dikenalkan ke Masyarakat Others
  • Kanwil DJP Riau Edukasi Insan Pers  Economy
  • Naik Rp 17.000, Harga Emas Antam Logam Mulia Jadi Rp 1.933.000 Economy
  • BKPSDM Pelalawan Tunggu BKN Terbitkan Nomor Induk 3.852 Honorer yang Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu Ordinary News
  • Percayakan Layanan Digital kepada Telkom Indonesia, Dirjen Bina Marga PUPR PJN Batam Perpanjang Kontrak 2025 Ordinary News
  • Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum Riau
  • Belum Dioverlay, DPRD Pekanbaru Tekan Pemko Perbaiki Jalan Srikandi dan Lobak News Update

Cara Mencegah Keracunan Makanan pada Anak, Menurut Dokter IDAI

Posted on 6 Oktober 20256 Oktober 2025 By Anjelina Laia

SMARTPEKANBARU.COM – Kasus keracunan makanan massal pada anak beberapa kali terjadi di Indonesia. Sebagai contoh kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau keracunan massal saat hajatan.

Ketua Umum PP IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengatakan bahwa satu kasus keracunan saja sudah merupakan hal serius, apalagi jika sampai menimbulkan korban dalam jumlah besar.

Keracunan makanan berbeda dengan alergi

Ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Terapi Intensif Anak (UKK ETIA) IDAI, dr. Yogi Prawira, Sp.A(K), menjelaskan bahwa keracunan makanan berbeda dengan alergi makanan.

Keracunan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia, sedangkan alergi merupakan reaksi sistem imun terhadap protein tertentu dalam makanan.

“Kalau banyak anak sakit setelah makan makanan yang sama, hampir pasti itu keracunan, bukan alergi,” kata dr. Yogi.

Gejala dan bahaya keracunan makanan pada anak

Gejala keracunan makanan umumnya meliputi:

1. Mual, muntah, dan nyeri perut

2. Diare cair atau berdarah

3. Demam, sakit kepala, dan lemas

Kondisi ini bisa berbahaya bila menyebabkan dehidrasi, ditandai dengan mulut kering, anak tampak haus terus, jarang buang air kecil, dan warna urine yang pekat.

“Kalau anak tampak lemas, muntah terus, atau demam tinggi lebih dari tiga hari, segera bawa ke fasilitas kesehatan,” tegas dr. Yogi.

Cara mencegah keracunan makanan pada anak

Menurut IDAI, mencegah jauh lebih penting daripada mengobati.

Berikut sejumlah langkah pencegahan keracunan makanan pada anak yang dapat diterapkan di rumah maupun di sekolah:

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir Kebiasaan sederhana ini sering diabaikan.

2. Cuci tangan perlu dilakukan sebelum makan, setelah dari kamar mandi, atau setelah menyentuh bahan makanan mentah.

3. Pastikan makanan dimasak hingga matang sempurna

Daging ayam sebaiknya dimasak dengan suhu minimal 74°C, sedangkan daging sapi 71°C. Telur juga harus dimasak hingga kuningnya padat, bukan setengah matang.

4. Pisahkan bahan mentah dan makanan siap saji

Gunakan talenan atau alat masak berbeda untuk daging, ikan, dan sayuran agar tidak terjadi kontaminasi silang.

5. Perhatikan suhu dan penyimpanan makanan

Simpan makanan matang dalam wadah tertutup dan segera masukkan ke lemari pendingin maksimal dua jam setelah dimasak. Jangan mencairkan makanan beku di suhu ruangan.

6. Gunakan air bersih yang sudah dimasak atau disaring

Air yang belum diolah dapat mengandung bakteri penyebab penyakit pencernaan.

7. Periksa kondisi makanan sebelum dikonsumsi

Jangan makan makanan yang berubah warna, berlendir, berbau asam atau tengik, maupun kemasannya menggembung atau bocor.

8. Jaga kebersihan alat makan dan dapur

Bersihkan alat makan dengan air panas dan sabun.

Pastikan tempat memasak memiliki sirkulasi udara yang baik dan bebas dari hama.

Edukasi keamanan pangan sejak dini

Dokter Piprim menambahkan, pendidikan tentang higienitas dan keamanan pangan perlu diberikan sejak anak usia sekolah. Hal ini dapat dilakukan melalui program kolaboratif antara guru, petugas kesehatan, dan orang tua.

“Anak-anak perlu dibiasakan mencuci tangan dan mengenali tanda-tanda makanan yang tidak layak. Edukasi kecil seperti ini bisa menyelamatkan banyak nyawa,” ujarnya.

Menurut IDAI, makanan sehat bukan hanya soal kandungan gizi, tetapi juga soal keamanan pangan dari dapur hingga meja makan.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, risiko keracunan makanan pada anak bisa diminimalkan.

“Cukup sudah ribuan anak jadi korban. Ke depan, kita harus memastikan setiap makanan yang diberikan ke anak-anak benar-benar aman,” tutup dr. Piprim.

Sumber : Kompas.com

Health, Ordinary News

Navigasi pos

Previous Post: Festival Ombak Bono Dibatalkan Alasan Efisiensi, DPRD Riau Sebut Justru Pariwisata Harus Dihidupkan
Next Post: Nalladia Ayu Rokan Akhirnya Muncul di Paripurna DPRD Riau, Menangis di Ruang Wakil Ketua DPRD

Related Posts

  • AM Witel Riau Visit Jalin Intimacy ke Hotel Holiday, Bahas Potensi Layanan Connectivity dan CPE Ordinary News
  • Pergerakan Harga Emas Pegadaian 16 Juli 2025: Galeri24 Turun, UBS Naik Business Today
  • Mengabdi Belasan Tahun Tidak Lulus PPPK, Ratusan Pegawai Honor Minta Gubri Tidak Merumahkan Mereka Ordinary News
  • Telkom Daerah Bangkinang Monitoring Layanan Indibiz di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Ordinary News
  • Pemprov Riau Dukung Indonesia Layak Anak 2030 Ordinary News
  • Penanganan Sampah Menumpuk di Pekanbaru Libatkan Semua OPD, Wawako Pekanbaru: Kita Keroyok Bersama Ordinary News

RADIO STREAMING

REPORTASE

YOUTUBE CHANNEL

350 Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Memasuki Jalur Gaza Lewat Rafah | SONORA UPDATE
Load More... Subscribe

Latest

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

Terima Kunjungan Wamendagri, Gubri Titip Aspirasi Percepatan Pembangunan di Riau

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

BP3MI Riau Fasilitasi Kepulangan 41 Pekerja Migran Bermasalah

17 Oktober 2025
Read More
Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

Langkah Sinergis: Kemenkum dan BPN Riau Siapkan Perjanjian Kerja Sama Hukum

17 Oktober 2025
Read More
Oktober 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    
Follow us on:
  • Biji Pepaya Bisa Menyembuhkan Penyakit Apa Saja? Berikut penjelasannya… Health
  • Mengenal Cek KLIK BPOM, Cara Aman Belanja Skincare agar Tidak Tertipu Lifestyle
  • Anggota DPR Pertanyakan KY soal Calon Hakim Agung yang Pernah Diduga Plagiat Government
  • Elon Musk Sempat Lengser Jadi Orang Terkaya di Dunia, tapi Cuma Sesaat Technology
  • PT Xtong Tandatangani Kerja Sama Layanan Astinet bersama Account Manager Telkom Riau Ordinary News
  • See latest Trump and Biden polling EVENT
  • The price of a beer is going off the charts in Melbourne Economy
  • Sony Playstation 5 price drop alert! Others

KONTAK KAMI :

SMART FM PEKANBARU Jalan Merak No. 83 B Marpoyan Damai  Pekanbaru<br>Email: smartfmpku@gmail.com Tlp: (Hunting) Tlp/WA: +62 811 757 1018

Copyright ©052024 . PT Radio Monaria

Powered by PressBook News WordPress theme