SMARTPEKANBARU.COM – Wakil Ketua DPRD Riau, Budiman Lubis, menegaskan pentingnya proses seleksi 20 jabatan eselon II atau Pejabat Tinggi Pratama (PTP) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dilakukan secara netral dan profesional.
Ia berharap para pejabat yang terpilih nantinya benar-benar memiliki kemampuan dan integritas untuk membawa Riau ke arah yang lebih maju.
Budiman mengatakan, pengisian jabatan strategis di tubuh Pemprov bukan sekadar formalitas. Namun harus benar-benar memilih orang-orang yang memiliki kapasitas sesuai bidangnya.
“Harapan kita, seleksi dilakukan secara netral dan profesional. Orang-orang yang terpilih harus betul-betul mampu memajukan Riau untuk yang lebih baik,” ujar Budiman, Jumat (3/10/2025).
Ia mengingatkan, setiap calon kepala dinas (Kadis) harus memahami dan menjiwai jabatan yang akan diemban. Penempatan pejabat yang tidak sesuai bidangnya hanya akan berdampak buruk pada kinerja organisasi.
“Kalau orangnya tidak bagus, maka hasil kerjanya juga tidak akan bagus. Jabatan itu harus diisi oleh orang yang tepat dan punya kompetensi,”ujarnya.
Budiman mencontohkan, kondisi saat ini menuntut daerah untuk lebih mandiri dalam pembiayaan pembangunan. Oleh karena itu, Pemprov Riau harus bisa mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, terutama dalam sektor pendapatan asli daerah (PAD).
Ia menyoroti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sebagai salah satu perangkat daerah yang memiliki peran strategis dalam menggali potensi penerimaan pajak.
“Bapenda ini harus bisa mengejar potensi pajak yang masih banyak belum tergarap. Kita butuh orang profesional dan punya visi untuk memajukan sektor ini,” ujarnya.
Menurut Budiman, terdapat lima sektor pajak utama yang seharusnya bisa dimaksimalkan oleh Bapenda Riau, terutama dari aktivitas perusahaan besar yang beroperasi di daerah. Jika digarap serius, potensi tersebut akan sangat membantu peningkatan PAD.
Ia menekankan, keberhasilan Pemprov dalam mencapai kemandirian keuangan daerah akan sangat tergantung pada kualitas pejabat yang ditempatkan di posisi strategis. Karena itu, proses seleksi tidak boleh diwarnai kepentingan politik atau kedekatan pribadi.
“Kita ingin pejabat yang profesional, bukan karena like and dislike. Mereka harus mampu bekerja maksimal, memiliki ide, dan benar-benar memajukan Riau,” tegas Budiman.
Sumber : TribunPekanbaru.com