SMARTPEKANBARU.COM – Cryo slimming pro dikenal sebagai perawatan pembentukan tubuh tanpa operasi. Meski disebut aman, ada hal-hal yang perlu dipahami sebelum menjalaninya, terutama terkait kemungkinan efek samping.
“Tidak ada risiko jangka panjang ya untuk kulit atau metabolisme tubuh,” ujar dr. Eddy Widjaja, Co-Founder Eva Mulia Clinic saat diwawancarai Kompas.com di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, perawatan ini minim risiko. Namun, tetap ada beberapa efek samping ringan yang mungkin tetap muncul. Berikut penjelasannya.
Apa itu cryo slimming pro?
Cryo slimming pro adalah perawatan pembentukan tubuh (body shaping) tanpa tindakan operasi. Treatment ini menargetkan lapisan lemak di area tertentu, seperti perut, lengan, atau paha agar lingkar tubuh mengecil.
Prosesnya dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama, radiofrekuensi (RF), adalah memanaskan jaringan lemak menggunakan radio gelombang difrekuensi 448 kHz untuk melunakkan sel lemak.
Tahap kedua, cryolipolysis, yaitu mendinginkan area lemak dengan alat vakum sehingga sel lemak hancur dan dikeluarkan secara alami oleh tubuh melalui keringat atau urin.
Terakhir, electromagnetic stimulation (EMS) yaitu merangsang otot untuk berkontraksi seperti efek sit up ribuan kali. Ini membantu mengencangkan otot dan membentuk kontur tubuh.
Seluruh prosedur ini tidak menggunakan jarum suntik dan tidak menimbulkan luka. Meski minim risiko, calon pasien tetap perlu memahami kemungkinan efek sampingnya.
Efek samping cryo slimming pro yang paling umum
Cryo slimming pro mencakup tiga tahapan dengan seluruh prosesnya dilakukan tanpa jarum suntik. Meski non-invasif, beberapa pasien bisa mengalami reaksi ringan.
“Kadang sedikit sekali ya, tapi bisa terjadi orang alergi atau iritasi,” kata Eddy.
Sensasi yang mungkin timbul, di antaranya lebam di area yang disedot alat cryolipolysis, nyeri ringan akibat tekanan dan perubahan suhu, dan iritasi kulit bagi pasien dengan kulit sensitif.
Kendati demikian, jika efek ini muncul, penanganannya pun menurut Eddy sederhana.
“Kalau itu gampang, tinggal dikasih krim anti-alergi. Kalau perlu obat minum untuk anti-alergi,” jelas Eddy.
Ia menambahkan, untuk nyeri atau rasa tidak nyaman, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri sesuai kebutuhan.
Tidak mengganggu organ dalam
Banyak calon pasien yang masih khawatir proses pemanasan dan pendinginan ekstrem bisa memengaruhi organ tubuh. Namun, kekhawatiran itu ditepis oleh Eddy.
“Ini cuma sampai lapisan lemak saja. Enggak sampai ke dalam organ-organ di bawah, enggak,” tuturnya.
Artinya, meski alat bekerja dengan suhu dingin dan panas bergantian, pengaruhnya terbatas pada jaringan lemak.
Siapa yang perlu hati-hati dengan cryo slimming pro?
Secara umum, cryo slimming pro disebut aman untuk orang dewasa mulai usia 20 tahun hingga lanjut usia. Namun, ada kondisi medis yang membuat seseorang sebaiknya menunda atau menghindari treatment ini.
“Mungkin kalau dia ada riwayat gampang lebam, itu kan biasa ada gangguan dari darahnya, pembekuan darahnya,” ucap Eddy.
Pasien dengan gangguan pembekuan darah atau memar berlebihan perlu evaluasi medis lebih dulu.
Efektif membentuk lingkar tubuh, bukan turunkan berat badan
Cryo slimming pro kerap disalahartikan sebagai cara menurunkan berat badan. Faktanya, perawatan ini lebih menargetkan lingkar tubuh di area tertentu seperti perut, lengan, atau paha.
“Sebenarnya cryo ini lebih targetnya mengurangi lingkar. Jadi kalau untuk mengurangi berat badannya, lebih efektif dengan diet atau olahraga,” jelas Eddy.
Artinya, timbangan mungkin tidak banyak berubah, tapi lingkar tubuh bisa menyusut beberapa sentimeter.Lebih lanjut, untuk hasil yang awet, pasien tetap harus menjaga pola makan dan berolahraga.
Eddy menekankan pentingnya kardio, seperti lari atau bersepeda, untuk membantu metabolisme.
“Kalau olahraga tetap bagus, biar ototnya juga terbentuk. Tapi kalau dia enggak olahraga, ya enggak masalah. Hasilnya tetap ada, hanya saja lebih bagus kalau dijaga,” katanya.
Cryo slimming pro terbilang aman dan efektif untuk body shaping, tetapi bukan berarti tanpa efek samping sama sekali. Lebam, iritasi, atau nyeri ringan bisa muncul setelah perawatan, meski dapat diatasi dengan krim atau obat yang sesuai.
“Tidak ada risiko jangka panjang. Tapi kalau pasien merasa tidak nyaman, kita bisa langsung berhenti, bisa stop tengah jalan,” pungkasnya.
Sumber : Kompas.com