SMARTPEKANBARU.COM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai ekspor perhiasan dan barang berharga nasional mencapai 4,05 miliar dollar AS pada periode Januari–Juni 2025, tumbuh 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,29 miliar dollar AS. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, potensi besar industri perhiasan nasional didukung oleh kekayaan budaya, sumber daya alam, serta kreativitas tinggi para perajin lokal. “Sebagai negara dengan tradisi panjang dalam pembuatan perhiasan, Indonesia mampu melahirkan produk yang diminati pasar domestik dan internasional,” kata Agus dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Salah satu langkah penguatan sektor ini adalah penyelenggaraan Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025, pameran berskala internasional yang digelar Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) pada 9–12 Oktober 2025 di Surabaya.
Kemenperin turut memfasilitasi delapan industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan untuk tampil dalam ajang tersebut.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengatakan pameran seperti SIJF menjadi sarana penting untuk memperluas akses pasar dan memperkuat promosi produk perhiasan nasional.
Menurut Reni, perhiasan Indonesia kini memiliki pangsa pasar ekspor 2,5 persen dan menempati posisi ke-12 dunia, dengan tujuan utama ekspor ke Swiss, Hong Kong, India, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania. Ia menambahkan, pemerintah juga membangun ekosistem pendukung melalui pembentukan Bank Bullion yang diluncurkan pada Februari 2025. Lembaga ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas dan pembiayaan emas bagi industri, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok.
“Kami berharap IKM perhiasan dapat menjadi bagian penting dari ekosistem Bank Bullion sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Reni. Selain itu, Kemenperin juga mendorong pelaku industri perhiasan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global, antara lain melalui partisipasi pameran internasional, program e-Smart IKM, kegiatan business matching bersama ITPC dan Atase Perdagangan, serta restrukturisasi mesin dan pelatihan teknis bagi perajin.
sumber ; kompas.com